Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Hadits tentang Memilih Teman Beserta Kiat-kiatnya dalam Islam
4 November 2021 18:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pertemanan adalah perkara muamalah yang turut dibahas dalam kajian Islam. Terdapat sejumlah ayat dan hadits yang menjelaskan tentang keutamaan pertemanan lengkap dengan kiat menjalaninya.
ADVERTISEMENT
Allah Swt menghendaki hamba-Nya berteman dengan landasan iman dan takwa. Hal tersebut sangat utama, karena bisa membawa seseorang kepada jalan yang benar dan sebaliknya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
"Seseorang tergantung pada agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat siapa yang dia jadikan sebagai teman dekat."
Secara tersirat, hadits tersebut menganjurkan setiap Muslim untuk selektif dalam memilih teman. Tidak diperkenankan baginya untuk berteman dekat dengan seseorang yang jauh dari ajaran Allah SWT.
Bagaimana dengan kiat-kiat lainnya dalam memilih teman? Nah, berikut kumpulan hadits tentang memilih teman yang bisa Anda jadikan pedoman.
Hadits tentang Memilih Teman
Pengaruh teman dapat menentukan karakter dan pemahaman agama seseorang. Dalam buku 99 Hadits Pilihan untuk Anak, disebutkan sebuah hadits Rasulullah yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
“Perumpamaan teman yang baik dan yang jahat adalah seperti orang yang membawa minyak wangi dan tukang pandai besi. Yang membawa minyak wangi, boleh jadi dia memberimu, atau kamu membeli daripadanya, atau paling tidak kamu mendapatkan harum semerbak daripadanya. Adapun tukang pandai besi, boleh jadi bajumu terbakar karenanya, atau kamu mendapatkan bau busuk daripadanya." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Secara tersirat, hadits tersebut menjelaskan tentang arti pertemanan bagi seseorang. Jika berteman dengan orang baik, seorang Muslim bisa menjadi baik. Namun, jika berteman dengan orang yang buruk, ia pun bisa ikut demikian.
Mengutip buku Aku Sudah Gede: Ngobrolin Pubertas Buat Remaja Islam, dari Ibnu Asakir, Rasullah SAW bersabda: "Hati-hati dengan teman yang jahat, karena sesungguhnya dengan kawan itu keadaanmu akan diketahui.”
ADVERTISEMENT
Hadits tersebut mengingatkan umat Islam untuk berhati-hati dalam memilih teman. Karena teman bisa mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang.
Jangan sampai salah dalam memilih dan mengakibatkan penyesalan berkepanjangan. Dalam surat al-Furqan ayat 27-29 Allah Swt berfirman:
"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, 'Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku. Dan setan memang pengkhianat manusia.”
Adapun kriteria teman yang baik dalam Islam telah dijelaskan Ibnu Qudamah melalui kitabnya. Mengutip Mukhtasar Minhajul Qashidin, beliau berkata:
وفى جملة، فينبغى أن يكون فيمن تؤثر صحبته خمس خصال : أن يكون عاقلاً حسن الخلق غير فاسق ولا مبتدع ولا حريص على الدنيا
ADVERTISEMENT
“Secara umum, hendaknya orang yang engkau pilih menjadi sahabat memiliki lima sifat berikut : orang yang berakal, memiliki akhlak yang baik, bukan orang fasik, bukan ahli bid’ah, dan bukan orang yang rakus dengan dunia”
(MSD)