Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Hadza Min Fadhli Rabbi: Ungkapan Syukur Nabi Sulaiman AS kepada Allah SWT
20 September 2021 17:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Hadza Min Fadhli Rabbi (هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّي) merupakan ungkapan Nabi Sulaiman AS yang dalam bahasa Arab artinya 'Ini termasuk karunia dari Tuhan-ku'. Ungkapan ini terdapat dalam Alquran surat An Naml ayat 40.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Allah Senantiasa Menjagamu oleh Nurhasan, ayat tersebut menceritakan kisah Nabi Sulaiman AS ketika mendapatkan nikmat dari Allah SWT. Ia mendapat nikmat yang tidak diberikan kepada orang-orang sebelumnya, yaitu nikmat kekuasaan.
Ketika Nabi Sulaiman mendapat nikmat-nikmat itu, tidak ada sedikitpun rasa angkuh dan bangga atas apa yang dimilikinya. Justru, Nabi Sulaiman AS malah berucap Hadza Min Fadhli Rabbi. Allah SWT berfirman:
الَ الَّذِىۡ عِنۡدَهٗ عِلۡمٌ مِّنَ الۡـكِتٰبِ اَنَا اٰتِيۡكَ بِهٖ قَبۡلَ اَنۡ يَّرۡتَدَّ اِلَيۡكَ طَرۡفُكَؕ فَلَمَّا رَاٰهُ مُسۡتَقِرًّا عِنۡدَهٗ قَالَ هٰذَا مِنۡ فَضۡلِ رَبِّىۡۖ لِيَبۡلُوَنِىۡٓ ءَاَشۡكُرُ اَمۡ اَكۡفُرُؕ وَمَنۡ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهٖۚ وَمَنۡ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّىۡ غَنِىٌّ كَرِيۡمٌ
ADVERTISEMENT
Artinya: “Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, ‘Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.’ Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, ‘Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.’" (QS. An Naml: 40)
Hadza Min Fadhli Rabbi
Melansir buku Belajar Kearifan Hidup Bersama oleh Dr. Zaprulkhan, Hadza Min Fadhli Rabbi sebenarnya merupakan ungkapan rasa syukur seorang hamba kepada Allah Yang Maha Esa karena telah memberikan karunia, anugerah, dan nikmat yang sangat luar biasa kepadanya.
Hadza min fadhli Rabbi merupakan pikiran dan sikap manusia paling kaya karena tidak tinggi hati, tidak sombong, dan menepuk dada. Ia justru menyatakan dan bersikap bahwa kekayaan serta kejayaannya itu semata-mata adalah ujian atau cobaan baginya untuk menjadi manusia yang pandai bersyukur kepada Tuhan.
ADVERTISEMENT
Imam Munadi menerangkan dalam buku Unlimited Happiness, jika Nabi Sulaiman AS yang kekayaan, kesuksesan, dan kemakmurannya begitu melimpah bisa bersikap demikian, maka alangkah naifnya jika manusia bersikap sombong, besar kepala, dan tinggi hati. Sebab, sikap sombong dan tinggi hati dapat menyebabkan manusia jauh dari rasa syukur, jauh dari ketaatan, hingga malas beribadah kepada-Nya.
Jadi, sudah sepatutnya umat Muslim bersyukur atas apa yang dimiliki. Karena sesungguhnya, ujian bagi kita dalam kehidupan di dunia adalah apakah bisa menjadi manusia yang pandai bersyukur atau justru menjadi manusia yang ingkar kepada Allah SWT.
(NDA)