Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Hakikat Manusia Menurut Islam, Sebagai Hamba hingga Makhluk Biologis
13 Januari 2021 18:37 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang berperan penting dalam kehidupan di muka bumi. Manusia tidak tercipta begitu saja, ia dibekali oleh Allah SWT dengan pikiran dan akal sehat serta jiwa raga yang sempurna.
ADVERTISEMENT
Manusia juga dipandang sebagai makhluk yang paling tinggi derajatnya dibandingkan makhluk Allah SWT. Bahkan, Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Nabi Adam AS. Hal ini tertera dalam QS. al-Hijr, 15: 29 yang berbunyi:
"Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud."
Proses penciptaan manusia turut dijelaskan dalam Alquran. Penjelasan dalam Alquran ini kemudian terbukti dengan kemunculan ilmu pengetahuan yang ditemukan setelah turunnya Alquran.
Pada hakikatnya, manusia tercipta memiliki peran masing-masing untuk dijalankan sebagaimana mestinya. Lalu bagaimanakah hakikat manusia menurut Islam? Simak penjelasan berikut ini.
Hakikat Manusia Menurut Islam
Berdasarkan ajaran Islam, ada enam peranan yang menjadi hakikat diciptakannnya manusia oleh Allah SWT. Berikut adalah hakikat manusia berdasarkan pandangan Islam dalam berbagai dimensi.
ADVERTISEMENT
1. Hamba Allah
Hakikat manusia yang utama adalah sebagai hamba Allah. Sebagai seorang hamba, manusia wajib mengabdi kepada Allah dengan cara menjalani segala perintah-Nya serta meninggalkan larangan-Nya.
Sebagai hamba, manusia juga wajib menjalankan ibadah dengan sepenuh hati dan keikhlasan, sebagaimana telah disebutkan dalam ayat yang berbunyi:
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus …,” (QS: Al Bayyinah:5).
2. Al Nas
Dijelaskan di dalam Alquran bahwa manusia juga disebut dengan Al Nas. Kata Al Nas mengacu pada hakikat manusia dalam menjalin hubungan dengan manusia lain. Ilmu pengetahuan mengatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lainnya. Hal ini juga tertera dalam salah satu surat yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
“Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu disisi Allah adalah yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS: Al Hujurat :13).
3. Khalifah Allah
Dalam tujuan penciptaan manusia telah disebutkan bahwa pada hakikatnya, manusia diciptakan oleh Allah sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi. Menjadi seorang khalifah tidaklah mudah. Sebab manusia akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat nanti.
“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu. Karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.”(QS Shad:26).
4. Bani Adam
ADVERTISEMENT
Manusia disebut sebagai bani Adam atau keturunan Nabi Adam. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahpahaman bahwa manusia tercipta karena hasil evolusi kera seperti yang disebutkan oleh Charles Darwin.
Islam memandang manusia sebagai bani Adam untuk menghormati nilai-nilai pengetahuan yang selama ini ada. Dalam Alquran, Allah berfirman:
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, semoga mereka selalu ingat. Hai anak Adam janganlah kamu ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, …” (QS : Al araf 26-27).
5. Al Insan
ADVERTISEMENT
Alquran juga menyebutkan bahwa manusia sebagai Al Insan. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Hud yang berbunyi: "Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat, kemudian rahmat itu kami cabut dari padanya, pastilah ia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih." (QS: Al Hud:9).
Hal ini merujuk pada kemampuan manusia dalam menguasai ilmu pengetahuan, kemampuan untuk berbicara, serta melakukan berbagai kegiatan lainnya.
6. Makhluk Biologis
Manusia disebut sebagai makhluk biologis karena memiliki raga yang dapat melakukan aktivitas fisik, tumbuh dan berkembang, memerlukan makanan, berkembang biak, dan lain sebagainya.
Hakikat manusia sebagai makhluk biologis dapat berakhir dan mengalami kematian. Manusia juga dibekali dengan akal dan pikiran serta perbuatan yang harus dapat dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.
ADVERTISEMENT
(VIO)