Konten dari Pengguna

Hakikat Nur Muhammad beserta Proses Penciptaannya di Alam Semesta

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
29 September 2022 15:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi nur muhammad. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nur muhammad. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Segala sesuatu yang ada di dunia berawal dari cahaya yang agung bernama Nur Muhammad. Cahaya ini diciptakan oleh Allah SWT dari Nur-Nya sendiri.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Menguak Mutiara Terpendam karya Habib Lutfi, Nur Muhammad berkeliling di alam semesta selama 9.000 tahun. Ketika berada di tempat yang gelap, dia bersujud kepada Allah selama 1.000 tahun.
Kemudian, Allah membagi Nur Muhammad menjadi empat bagian. Pertama, Allah ciptakan Lauhul Mahfud, kemudian Qalam, Arasyi, dan terakhir untuk menciptakan Nabi Muhammad.
Namun sebelum itu, Allah titipkan Nur Muhammad di punggung Nabi Adam AS. Bagaimana hakikat Nur Muhammad dalam Islam? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.

Hakikat Nur Muhammad

Menurut Syaikh Abdul Qadir, hakikat Nur Muhammad ialah termasuk anugerah dan ciptaan Allah yang mampu menerangi, memahami, dan menebarkan makna kehidupan. Tanpa Nur Muhammad, kehidupan di bumi ini menjadi gelap gulita.
Ilustrasi nur muhammad. Foto: pixabay
Nur Muhammad bisa menghindarkan umat manusia dari jurang kesesatan dan terhimpit oleh kebodohan. Nur Muhammad adalah intisari kosmos (alam semesta) yang menjadi awal mula kehidupan di dunia.
ADVERTISEMENT
Terkait dengan masalah penciptaan yang berawal dari Nur Muhammad, Syaikh Abdul Qadir menjelaskannya secara lebih detail dan mendalam. Beliau mengatakan bahwa penciptaan roh itu dilakukan dalam bentuk lapis-lapis dimensi.
Mengutip buku Telaga Cinta Rasulullah karya Fuad Bawazir (2020), dalam lapis dimensi penciptaan yang pertama (al-alam al lahut), Allah telah menciptakan seluruh roh yang berasal dari Nur Muhammad. Roh-roh ini diciptakan dalam bentuk terbaiknya.
Karena sebab itulah, "Muhammad" sebenarnya adalah nama bagi seluruh ciptaan Allah yang ada di dimensi pertama (lahut). Dengan kata lain, "Muhammad" adalah tanah air sejati (al-wathan al-ashli) bagi seluruh makhluk di alam semesta.
Lebih lanjut, Syaikh Abdul Qadir dalam kitabnya Sirr al-Asrar Wa Mazhhar al-Anwar mengatakan bahwa setelah 4.000 tahun kemudian, Allah menciptakan Arsy dari cahaya yang terpancar dari bola mata Nabi Muhammad SAW.
Ilustrasi nur muhammad. Foto: pixabay
Diciptakannya Arsy ini bersamaan dengan diciptakannya entitas-entitas yang lain. Dengan demikian, entitas yang berada di bumi merupakan sesuatu yang berasal dari cahaya bola mata Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Allah kemudian mengantarkan roh-roh turun ke dimensi penciptaan yang lebih rendah, yaitu alam jasmani, alam jirim, atau alam fisik. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT yang berbunyi:
"Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya" (QS. At-Tin:5)
Penjelasan tentang hakikat Nur Muhammad dipercaya kebenarannya oleh ilmuwan tasawuf. Mereka meyakini bahwa alam semesta ini adalah bentuk dari tajalli (penampakan) Tuhan.
Tajalli Tuhan yang pertama adalah Nur Muhammad. Sedangkan tajalli terakhir bagi-Nya adalah alam semesta yang berwujud benda-benda.
Sebagian besar kalangan sufi meyakini bahwa pada hakikatnya, antara Tuhan dan manusia adalah satu. Inilah penjelasan ringkas tentang konsep ajaran wihdatul wujud atau wujud kesatuan Allah ta’ala dengan alam semesta.
(MSD)