Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Hakikat Penciptaan Manusia sebagai Khalifah Sekaligus Hamba Allah SWT
13 Januari 2022 13:29 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain dikaruniai panca indera yang sempurna, manusia juga diberi akal sehat sehingga dapat membedakan mana yang baik dan buruk. Manusia diberi hati untuk menimbang dan mengambil keputusan serta diberi akal untuk memikirkan segala tindakan.
Allah menciptakan manusia dari segumpal darah. Kemudian, Allah tiupkan roh ke dalam jasad manusia dan menjadikan mereka insan yang saling mengenal.
Hakikat penciptaan manusia tidak terbatas pada bentuk fisik dan karakternya saja. Lebih luas lagi, manusia diciptakan dengan segala keunikan di balik perangai dan tingkah lakunya. Seperti apa?
Hakikat Penciptaan Manusia
Hakikat penciptaan manusia adalah untuk menjadi khalifah di muka bumi, Allah berfirman dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 30:
وَاِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلٰٓٮِٕكَةِ اِنِّىۡ جَاعِلٌ فِى الۡاَرۡضِ خَلِيۡفَةً ؕ قَالُوۡٓا اَتَجۡعَلُ فِيۡهَا مَنۡ يُّفۡسِدُ فِيۡهَا وَيَسۡفِكُ الدِّمَآءَۚ وَنَحۡنُ نُسَبِّحُ بِحَمۡدِكَ وَنُقَدِّسُ لَـكَؕ قَالَ اِنِّىۡٓ اَعۡلَمُ مَا لَا تَعۡلَمُوۡنَ
ADVERTISEMENT
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi untuk melaksanakan perintah-perintah-Nya. Mengutip jurnal Manusia Sebagai Khalifah dalam Perspektif Islam oleh Rahmat Ilyas (2016), manusia merupakan wakil Tuhan di muka bumi. Dengan kedudukan tersebut, manusia kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan-Nya.
Selain sebagai khalifah, manusia juga diciptakan untuk beribadah dan mengabdi kepada Allah Swt. Dalam Surat Az-zariyat ayat 56-58, Allah Swt berfirman:
يقول الله عز وجل: وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ * مَا أُرِيدُ مِنْهُم مِّن رِّزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَن يُطْعِمُونِ * إِنَّ اللهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
ADVERTISEMENT
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku. Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Az Zariyat: 56-58)
Mengutip jurnal Kualitas Manusia dalam Pandangan Al-Qur'an oleh Muhammad Thaib Muhammad, menurut M. Quraish Shihab ibadah itu terbagi kepada dua macam, yaitu:
M. Quraish Shihab juga memaparkan, surat Az Zariyat ayat 56 menjelaskan bahwa Allah menghendaki agar segala aktivitas manusia dilakukan demi Allah, sesuai serta sejalan dengan tuntunan dan petunjuk Allah.
ADVERTISEMENT
(MSD)