Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Hal-Hal yang Tidak Perlu Ditulis dalam Penulisan Daftar Pustaka
7 Maret 2024 9:58 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 15 Juli 2024 11:18 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hal-hal yang tidak perlu ditulis dalam penulisan daftar pustaka perlu dipahami sebelum menyusun daftar pustaka untuk sebuah karya ilmiah. Daftar pustaka adalah daftar semua sumber yang telah digunakan dalam proses meneliti pekerjaan atau menulis karya ilmiah.
ADVERTISEMENT
Tujuan daftar pustaka ialah untuk menunjukkan bahwa sebuah tulisan atau karya ilmiah tersebut dibuat dengan referensi dan rujukan dari orang lain demi memperkuat gagasan tulisannya.
Isi daftar pustaka umumnya mencakup beberapa hal, seperti nama penulis, tahun terbit, judul karya, nama kota dan organisasi/badan/perusahaan yang menerbitkan, dan tanggal salinan diterbitkan.
Meski begitu, terdapat hal-hal yang sebaiknya tidak dicantumkan dalam daftar pustaka. Apa saja?
Hal-hal yang Tidak Perlu Ditulis dalam Penulisan Daftar Pustaka
Dalam buku Metode Penelitian oleh Marjes Tumurang menjelaskan bahwa dalam penulisan daftar pustaka, ada beberapa elemen yang tidak perlu atau tidak wajib disertakan, yaitu:
1. Nomor Urut
Nomor urut tidak diperlukan dalam daftar pustaka. Sebab, daftar pustaka biasanya diurutkan berdasarkan abjad, penulis, atau tahun publikasi. Oleh karena itu, menyertakan nomor urut tidak memberikan nilai tambah pada penulisan daftar pustaka.
ADVERTISEMENT
2. Gelar Akademis
Gelar akademis seperti Prof., Dr., atau sejenisnya tidak perlu disertakan di depan nama penulis dalam daftar pustaka. Penulisan ilmiah lebih memfokuskan pada karya dan kontribusi penulis dibandingkan dengan gelar akademis mereka.
3. Nama Badan Hukum Penerbit
Menuliskan nama badan hukum penerbit tidak diperlukan dalam daftar pustaka. Mencantumkan nama penerbit dan lokasi penerbitan sudah mencukupi untuk mengidentifikasi sumber referensi.
4. Cetakan Buku
Informasi tentang cetakan buku tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka. Penulisan ilmiah lebih fokus pada konten dan referensi daripada informasi cetakan.
5. Halaman Buku yang Disitasi
Halaman buku yang disitasi tidak diperlukan dalam daftar pustaka. Informasi ini lebih tepat ditempatkan dalam kutipan langsung atau dalam teks utama, bukan dalam entri daftar pustaka.
Dengan tidak mencantumkan elemen-elemen ini, penulisan daftar pustaka dapat menjadi lebih ringkas dan memenuhi standar penulisan ilmiah yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Apa Saja yang Wajib Dimasukkan dalam Daftar Pustaka?
Dalam menyusun daftar pustaka, penulis perlu menyantumkan sejumlah informasi mengenai sumber yang digunakan. Dikutip dari buku Pelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra SMA/MA Kelas XI oleh Asul Wiyanto, berikut elemen yang perlu dimasukkan dalam daftar pustaka:
1. Nama Penulis
Cantumkan nama penulis dengan baik, terutama nama belakang dan inisial depan. Gunakan "et al." jika ada lebih dari satu penulis.
2. Tahun Terbit
Tahun kapan buku atau karya itu diterbitkan adalah informasi yang penting. Ini membantu orang tahu seberapa baru atau lama referensi tersebut.
3. Judul Buku/Karya
Tuliskan judul buku atau karya dengan jelas dan lengkap. Pastikan format judulnya benar, seperti menggunakan huruf kapital pada kata kunci.
ADVERTISEMENT
4. Tempat Terbit
Informasi tentang kota atau lokasi di mana buku tersebut diterbitkan memberikan gambaran geografis yang penting.
5. Nama Penerbit
Cantumkan nama perusahaan yang menerbitkan buku. Ini membantu kita mengidentifikasi lebih spesifik tentang sumber referensi tersebut.
(SAI)