Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Hari Besar Agama Kristen, dari Natal hingga Pentakosta
26 Agustus 2021 18:31 WIB
·
waktu baca 7 menitDiperbarui 12 April 2023 16:42 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sama seperti umat beragama lainnya, umat Kristen juga memiliki hari besar keagamaan yang dirayakan sepanjang tahun. Hari besar ini tercatat dalam kalender liturgi dan beberapa di antaranya ditetapkan sebagai hari libur nasional.
ADVERTISEMENT
Beberapa di antaranya yakni Hari Pentakosta, Hari Raya Paskah, Hari Raya Natal , dan Jumat Agung. Masing-masing memiliki makna tersendiri dalam perayaannya.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut penjelasan tentang hari besar agama Kristen yang bisa Anda simak.
Hari Besar Agama Kristen
Berikut adalah sejumlah hari besar agama Kristen yang perlu diketahui umat Kristiani.
1. Hari Pentakosta
Semangat Pentakosta dimulai setelah hari raya Paskah. Dalam liturgi, ibadah ini ditandai melalui penyalaan lilin selama lima puluh hari atau paling tidak setiap hari Minggu dalam kurun waktu tersebut.
Mengutip buku Kamus Sejarah Gereja oleh Wellem FD, suasana sukacita Paskah terus berlangsung dan berpuncak pada Pentakosta. Ini berlangsung sejak hari raya Paskah hingga hari ke-50, sebagai klimaks yang memahkotai masa raya Paskah.
ADVERTISEMENT
Seorang Uskup atau teolog asal Yunani, Athanasius, menamai Minggu Agung atau Magna Dominica untuk hari Minggu Paskah ini. Sebab, dampak peristiwa kebangkitan Kristus yang dirayakan pada hari raya Paskah, kini telah membuahkan persekutuan umat percaya, sebagai hasil tuaiannya.
Gereja Kristen merayakan hari Pentakosta untuk memperingati turunnya Roh Kudus ke atas murid-murid Yesus di Yerusalem. Hari istimewa ini juga dikenal dengan sebutan Minggu Kecil.
Selama masa Pentakosta, puasa tidak diizinkan. Doa diucapkan dengan berdiri, sementara Haleluya lebih banyak dinyanyikan.
2. Hari Raya Paskah
Saat berduka yang diikuti dengan berpuasa dan berpantang selama trihari Paskah, umat Kristiani mengakhirinya dengan sorak-sorai nyanyian "Haleluya!" pada hari raya Paskah. Orang tidak lagi berpuasa daging dan telur.
Itulah sebabnya, perayaan Paskah dimeriahkan juga dengan makan telur. Telur melambangkan tradisi masyarakat dalam menyambut musim semi. Sering kali telur Paskah diwarnai merah sebagai lambang kesukacitaan.
ADVERTISEMENT
Selain telur, anak-anak juga mencari kelinci yang disembunyikan di dalam kandang atau kebun. Kelinci Paskah merepresentasikan kesuburan dalam kehidupan pertama di musim semi.
Mengutip buku Hari Raya Liturgi: Sejarah dan Pesan Pastoral Gereja oleh Rasid Rachman, jauh sebelum itu, paskah diperingati sebagai perayaan penyelamatan dunia yang Allah lakukan di dalam Kristus.
Hari paskah dirayakan hanya pada satu malam, tepatnya pada tengah malam hingga Minggu fajar. Paskah adalah ibadah prosesi peristiwa Kristus.
Prosesi diawali dari Bukit Zaitun dan gerbang Yerusalem pada Minggu Palem. Kemudian diteruskan pada Kamis Putih dan Jumat Agung sampai Minggu Paskah di tempat-tempat yang ditetapkan.
3. Hari Jumat Agung
Hari raya Jumat Agung dirayakan untuk memperingati kematian Yesus Kristus. Dalam Alkitab dijelaskan bahwa kematian Yesus terjadi karena penyaliban yang dilakukan untuk menebus dosa umat manusia.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan namanya, hari raya ini diperingati pada hari Jumat di mana Yesus disalib karena tuduhan palsu orang Yahudi. Meskipun demikian, umat Kristiani percaya bahwa ini merupakan rencana Allah untuk menyelamatkan manusia dari dosa-dosanya.
Penyaliban dan kematian Yesus telah dicatat oleh sejarawan terkemuka seperti Flavius, Yosefus, dan Tacitus. Sehingga ini merupakan fakta yang tak terbantahkan, benar-benar terjadi secara historis sebagaimana dicatat oleh Alkitab.
4. Hari Raya Natal
Natal adalah hari raya umat Kristen yang dirayakan setiap 25 Desember untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus. Perayaan Natal baru dimulai pada sekitar tahun 200 M di Aleksandria, Mesir.
Para teolog Mesir menunjuk tanggal 20 Mei sebagai perayaannya, tetapi ada pula yang merayakannya pada 19 atau 20 April. Di tempat-tempat lain, perayaan Natal dilakukan pada 5 atau 6 Januari, ada pula yang jatuh pada bulan Desember.
ADVERTISEMENT
Sedangkan perayaan pada 25 Desember dimulai pada tahun 221 oleh Sextus Julius Africanus, dan baru diterima secara luas pada abad ke-5.
Berbagai macam tradisi digelar mulai dari mengirim kartu ucapan Natal, tukar kado, menghias pohon Natal, dan lain-lain.
Perayaan Natal juga akrab dengan sosok Santa Claus atau Sinterklas, seorang tokoh legenda yang mengunjungi rumah anak-anak pada malam hari untuk membagikan hadiah.
6 Agama di Indonesia
Ada enam agama yang diakui secara resmi di Indonesia, yaitu agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Dirangkum dari Agama-Agama di Indonesia oleh Endang Ekowati, berikut masing-masing penjelasannya:
1. Agama Islam
Islam adalah agama yang berpedoman pada Alquran, sebuah kitab suci yang diimani oleh umat Muslim dan firman langsung dari Tuhan seperti yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Agama Islam pertama kali masuk ke Indonesia sekitar abad ke-7.
ADVERTISEMENT
Umat Muslim percaya bahwa Islam adalah versi lengkap dari agama spiritual yang diturunkan berkali-kali melalui nabi-nabi sebelumnya, seperti Adam, Ibrahim, Musa, dan Isa.
Berikut beberapa hari besar agama Islam:
2. Agama Kristen Protestan
Kristen Protestan pertama kali diperkenalkan pada abad ke-16 Masehi dengan pengaruh ajaran Calvinis dan Lutheran. Agama Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa penjajahan kolonial Belanda. Adapun inti ajaran Kristen, yaitu:
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa hari besar agama Kristen Protestan:
3. Agama Hindu
Agama Hindu diyakini lahir di India sekitar tahun 1500 SM. Dari India, agama Hindu menyebar ke seluruh dunia dan memengaruhi kebudayaan-kebudayaan di dunia, termasuk Indonesia.
Dalam agama Hindu, masyarakat dibagi atas kasta-kasta tertentu, yakni brahmana, ksatria, waisya, dan sudra. Pembagian masyarakat atas kasta-kasta ini pada dasarnya adalah pembagian tugas atau pekerjaan.
Selain itu, ada kelompok masyarakat yang disebut paria, yaitu fakir miskin, penjahat, dan orang buangan. Berikut beberapa hari besar agama Hindu:
4. Agama Buddha
Sama halnya dengan agama Hindu, agama Buddha tumbuh di India, tepatnya di India bagian timur. Agama ini didasarkan pada ajaran Sidharta Gautama yang dikenal sebagai Buddha atau seorang yang mendapat pencerahan.
ADVERTISEMENT
Agama Buddha muncul sebagai reaksi terhadap dominasi golongan brahmana atas ajaran dan ritual keagamaan dalam masyarakat India. Menurut ajaran Buddha, kesempurnaan (nirwana) dapat dicapai setiap orang tanpa harus melalui bantuan pendeta atau kaum brahmana.
Berikut beberapa hari besar agama Buddha:
5. Agama Katolik
Katolik adalah agama yang meyakini Yesus Kristus sebagai Tuhan yang menjadi juru selamat bagi manusia. Agama ini masuk pertama kali ke Indonesia pada abad ke-16. Adapun hal-hal pokok yang diimani orang Katolik, yaitu:
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa hari besar agama Katolik:
6. Agama Konghucu
Agama Konghucu merupakan salah satu agama besar di Tiongkok sejak zaman Sam Kok yang berlangsung sekitar abad ke-3 Masehi. Agama ini masuk ke Indonesia dengan dibawa oleh para pedagang Tionghoa dan Imigran.
Konghucu dapat dikatakan berbeda dengan ajaran agama lain. Agama ini lebih menitikberatkan pada kepercayaan dan praktik yang individual bukan suatu agama masyarakat.
Ajaran Konghucu mengandung unsur pembentukan akhlak yang mulia bagi bangsa Tiongkok. Konghucu selalu menghindari pembicaraan tentang metafisika, ketuhanan, dan berbagai hal yang ajaib.
Namun, ia tidak meragukan tentang adanya Tuhan yang Maha Esa yang dianut masyarakatnya. Berikut beberapa hari besar agama Konghucu:
ADVERTISEMENT
(MSD & SFR)