Konten dari Pengguna

Hari Kesaktian Pancasila: Sejarah, Ikrar, dan Cara Memperingatinya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
1 Oktober 2022 9:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perajin mengambil kerajinan lambang negara Garuda Pancasila di Desa Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (30/09/2020). Foto: SYAIFUL ARIF/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Perajin mengambil kerajinan lambang negara Garuda Pancasila di Desa Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (30/09/2020). Foto: SYAIFUL ARIF/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Hari ini, Sabtu (1/10), segenap rakyat Indonesia secara serentak memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Peringatan ini dilakukan untuk menyadarkan kembali masyarakat akan kesaktian Pancasila yang tak pernah luntur sebagai dasar negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hari Kesaktian Pancasila diperingati dengan menyelenggarakan upacara bendera. Menurut informasi dari laman Kemendikbud, Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2022 mengangkat tema “Bangkit Bergerak Bersama Pancasila”.
Upacara tersebut digelar pada Sabtu (1/10) pukul 08.00-08.31 WIB di Monumen Pancasila Sakti, Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Jakarta Timur dengan protokol kesehatan ketat guna mencegah penyebaran virus COVID-19.
Selain itu, setiap kantor instansi pusat dan daerah, kantor perwakilan Republik Indonesia, serta seluruh komponen masyarakat juga diminta mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk penghormatan terhadap kesaktian Pancasila juga para pahlawan yang gugur pada hari itu.
Hari Kesaktian Pancasila tak lepas dari peristiwa kelam G30S/PKI. Mengapa demikian? Untuk mengetahui jawabannya, simak sejarah Hari Kesaktian Pancasila secara singkat dalam artikel berikut.
ADVERTISEMENT

Hari Kesaktian Pancasila

Presiden Jokowi saat memimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Sabtu (1/10/2022). Foto: Youtube/KEMENDIKBUD RI
Sejarah Hari Kesaktian Pancasila berawal dari peristiwa G30S/PKI yang terjadi pada 30 September 1965. Insiden berdarah tersebut menewaskan yaitu enam perwira tinggi berpangkat jenderal dan seorang kapten yang kemudian dikenal dengan 7 Pahlawan Revolusi.
Mereka adalah Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI Siswondo Parman, Mayjen TNI Raden Suprapto, Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono, Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan, dan Brigjen TNI Sutoyo SIswomiharjo. Ketujuh pahlawan itu diculik sebelum akhirnya tewas di Lubang Buaya.
Selain anggota perwira, ada beberapa korban lain yang turut tewas dalam peristiwa tersebut. Beberapa di antaranya yaitu Kolonel Inf. Katamso Darmokusumo, Letnan Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto, dan Bripka Karel Satsuit Tubun.
Mengutip buku Sastra dan Politik tulisan Yoseph Yapi Taum, peristiwa G30S/PKI telah membawa perubahan besar dalam sejarah politik Indonesia. Peristiwa tersebut menandakan momentum peralihan kekuasaan Soekarno (Orde Lama) ke Soeharto (Orde Baru).
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu juga yang menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat Nomor Kep 977/9/1966. Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa Hari Kesaktian Pancasila wajib diperingati oleh Angkatan Darat.
Setelah ada usul dari Menteri/Angkatan Kepolisian, dikeluarkanlah Keputusan Menteri Utama Bidang Pertahanan dan Keamanan Jenderal Soeharto melalui Surat Kep/B/134/1966 tanggal 29 September 1966 yang memerintahkan agar hari itu diperingati oleh seluruh slagorde angkatan bersenjata dengan mengikutsertakan massa rakyat.
Ilustrasi Pancasila. Foto: Unsplash
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila dirayakan dengan membaca Ikrar Kesaktian Pancasila yang bunyinya sebagai berikut:
IKRAR
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami yang melakukan upacara ini menyadari sepenuhnya:
bahwa sejak diproklamasikan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia;
ADVERTISEMENT
bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kekurangwaspadaan Bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya untuk menumbangkan Pancasila sebagai Ideologi Negara;
bahwa dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, Bangsa Indonesia tetap dapat memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia;
maka di hadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sejak saat itu, tradisi upacara Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober selalu dilaksanakan di Lubang Buaya dan dipimpin oleh presiden yang sedang menjabat.
Tidak hanya sebagai pengingat bagi masyarakat akan kesaktian Pancasila, Hari Kesaktian Pancasila juga menjadi bentuk penghormatan terhadap pahlawan Tanah Air yang gugur dalam peristiwa tersebut.
ADVERTISEMENT
Hari Kesaktian Pancasila diharapkan bisa menjadi momen bagi seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu membela bangsa sebagaimana yang dilakukan para pahlawan.
(ADS)