Konten dari Pengguna

Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, Prosesi untuk Menghormati Ekaristi

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
11 Juni 2023 12:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi orang berdoa umat katolik. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang berdoa umat katolik. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Minggu (11/6/2023), umat Katolik di seluruh dunia serentak merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Peringatan hari spesial ini dikenal juga dengan sebutan Corpus Christi yang dirayakan untuk menghormati sakramen ekaristi atau perjamuan kudus.
ADVERTISEMENT
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus memberikan kesempatan bagi umat Katolik untuk merenungkan dan menghargai kehadiran Yesus Kristus. Hari spesial ini diperingati setiap tahun pada hari Kamis setelah Hari Raya Tritunggal Mahakudus.
Dikutip dari situs Catholic Culture, pada perayaan ini umat Katolik memuliakan ekaristi sebagai sakramen yang diberikan Yesus kepada murid-Nya di perjamuan terakhir. Ekaristi tersebut menjadi inti dari ibadah Katolik.
Dalam Misa, terdapat roti dan anggur yang dikonsekrasikan oleh imam menjadi tubuh dan darah Kristus. Agar bisa memaknai perayaannya, simak penjelasan lengkap tentang Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus berikut ini.

Peringatan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus

Ilustrasi anak berdaoa bersama alkitab katolik. Foto: Shutter Stock
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus merupakan momen yang tepat bagi umat Katolik untuk menghormati dan merayakan kehadiran Kristus. Umat Katolik percaya bahwa dalam sakramen ini, Yesus hadir secara nyata dalam bentuk yang tersembunyi.
ADVERTISEMENT
Perayaan ini seringkali diwarnai dengan prosesi Ekaristi, di mana komunitas berjalan bersama dengan hosti yang telah dikonsekrasikan. Kemudian, mereka mengiringinya dalam doa dan nyanyian.
Prosesi ini menggambarkan iman yang kuat akan kehadiran Kristus di dalam Ekaristi. Dalam prosesinya, umat Katolik memperlihatkan penghormatan dan kesetiaannya kepada Kristus.
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus telah menjadi tradisi yang kaya dalam Gereja Katolik. Perayaan ini pertama kali diperkenalkan oleh Uskup Liege, Santo Yulius I pada tahun 1246.
Kemudian, perayaan ini menyebar dengan sangat cepat ke Gereja Katolik seluruh dunia. Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus menjadi perayaan yang sangat dihormati oleh umat beragama lainnya.
Peringatan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini tidak terlepas dari kisah Yesus bersama para murid-Nya.Yesus mengajak mereka yang baru kembali dari tugas perutusan ke tempat sunyi bernama Betsaida.
ADVERTISEMENT
Ketika hari mulai malam, para murid meminta Yesus menyuruh orang banyak agar pergi membeli makanan dan mencari penginapan ke desa-desa sekitar. Yesus menantang para murid menanggapi kebutuhan orang banyak.
Mereka yang telah diutus harus terlibat lebih nyata dalam pelayanan Yesus. Para murid tidak tahu harus berbuat apa, sebab mereka hanya memiliki lima roti dan dua ekor ikan sebagai bekal mereka.
Ilustrasi katolik. Foto: pixabay
Yesus mengambil roti dan ikan itu, menengadah ke langit, mengucap berkat, memecah-mecah dan membagikannya. Dia menyediakan makanan bagi orang banyak hanya dari lima roti dan dua ikan.
Mereka semua makan sampai kenyang dan masih ada sisa 12 bakul, lambang kelimpahan berkat Allah. Ini adalah lambang ke-12 suku Israel yang akan dilayani oleh para rasul.
ADVERTISEMENT
Mukijizat ini dimaksudkan untuk mengajarkan sesuatu yang berkaitan erat dengan misi perutusan. Dijelaskan dalam Majalah Keuskupan Agung Medan No.5 Tahun ke-41, para murid diajarkan untuk berbagi dengan orang yang kekurangan.
Dengan berkat Yesus, lima roti dan dua ikan cukup untuk bekal banyak orang. Jumlah yang sedikit tersebut bisa menjadi sebuah kelimpahan di tangan Tuhan karena dibagikan secara sukarela.
(MSD)