Konten dari Pengguna

Harta Paling Berharga Menurut Islam, Umat Muslim Wajib Tahu

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
6 Desember 2023 11:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi umat muslim yang berkumpul di pelataran masjid. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi umat muslim yang berkumpul di pelataran masjid. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harta paling berharga menurut Islam bukanlah harta benda dan kekayaan. Sebab, harta yang berlimpah belum tentu bisa menolong dan menyelamatkan umat muslim di akhirat kelak.
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Islam, setiap orang yang meninggal dunia akan dikumpulkan pada hari kiamat. Saat itu, tidak ada satu pun di antara sekian banyaknya kekayaan selama hidup di dunia yang bisa dibawa oleh seorang mukmin.
Harta benda seperti rumah, kendaraan, perhiasan, dan segala aset yang tersebar di mana-mana tidak akan bisa dibawa. Bahkan keluarga, yang sepanjang hidup seorang muslim berusaha untuk membahagiakan mereka, juga akan ditinggalkan.
Manusia yang dikumpulkan pada hari kiamat akan mengalami suatu fase yang bernama Yaumul Fasl, yaitu hari pemisah antara orang-orang mukmin dan kafir serta orang-orang baik dan jahat.
Hari itu juga memisahkan orang tua dengan anaknya, suami dengan istrinya, serta saudara dengan sanak kerabatnya. Semua orang sibuk dengan nasibnya masing-masing. Dalam Alquran surat Abasa ayat 34-37, Allah SWT berfirman:
ADVERTISEMENT
يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ – وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ – وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ – لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ
Artinya: "Pada hari itu, manusia lari dari saudaranya, dan dari ibu dan bapaknya, serta dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya." (QS. Abasa: 34-37)
Lantas, apa harta paling berharga bagi umat muslim? Berikut ini adalah penjelasannya.

Harta Paling Berharga Menurut Islam

Ilustrasi harga paling berharga menurut Islam adalah lisan yang selalu berzikir. Foto: Pexels
Menurut Rasulullah SAW, harta paling berharga menurut Islam ada tiga macam, yaitu hati yang bersyukur, lisan yang selalu berzikir, dan istri yang beriman.
Ketika Umar bin Khathab RA bertanya kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?"
Rasulullah bersabda:
لِيَتَّخِذْ أَحَدُكُمْ قَلْبًا شَاكِرًا وَلِسَانًا ذَاكِرًا وَزَوْجَةً مُؤْمِنَةً تُعِينُ أَحَدَكُمْ عَلَى أَمْرِ الْآخِرَةِ
ADVERTISEMENT
Artinya: "Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berzikir, dan istri beriman yang akan menolong salah seorang dari kalian dalam urusan akhirat." (HR. Ibnu Majah No. 1856, dinyatakan sahih oleh Syaikh Albani)
Adapun penjelasan mengenai harta paling berharga menurut Islam diterangkan oleh Uztadz Syafiq Riza Basalamah dalam salah satu video di akun YouTube Yufid TV sebagai berikut:

1. Hati yang Selalu Bersyukur

Ilustrasi seorang muslim yang bersyukur dan memasrahkan diri pada Allah. Foto: Pexels
Harta pertama yang paling berharga bagi seorang muslim adalah hati yang selalu bersyukur. Orang beriman akan selalu percaya dan senang menerima apa pun yang Allah berikan, baik itu ujian ataupun kenikmatan.
Hati yang selalu bersyukur ini erat kaitannya dengan keimanan. Sebab, keimananlah yang akan menentukan tempat terakhir manusia di akhirat kelak, apakah di surga atau neraka.
ADVERTISEMENT
Cara mensyukuri nikmat Allah ialah dengan beriman dan bertakwa kepada-Nya. Sebagai seorang mukmin, takwa kepada Allah adalah harta paling berharga yang mewarnai semua urusannya. Takwa berarti menaati segala perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.

2. Lisan yang Selalu Berzikir

Lisan yang selalu berzikir artinya tidak pernah menggunakan kemaksiatan melalui lisannya. Orang beriman akan menggunakan lisannya untuk selalu berzikir di mana pun ia berada.

3. Istri yang Beriman

Istri yang beriman adalah seorang perempuan yang senantiasa membantu suaminya dan mau belajar bersama untuk tujuan akhirat, sebagaimana istri Rasulullah.
Tidak akan tercipta keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah (keluarga yang kehidupannya diliputi ketentraman, rasa kasih, dan sayang) tanpa ada istri yang sholehah.
(SFR)