Hikmah dan Pengertian Musibah dalam Islam yang Perlu Dipahami

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
23 Februari 2023 9:33 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengertian musibah dalam Islam, foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Pengertian musibah dalam Islam, foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Pengertian musibah dalam Islam adalah sesuatu yang mendatangkan kesulitan bagi manusia. Meski begitu, umat Muslim harus memahami bahwa musibah merupakan bagian dari ketetapan Allah yang telah dituliskan terhadap takdir manusia.
ADVERTISEMENT
Mengenai hal itu, Allah berfirman dalam surat At-Taghabun ayat 11 yang berbunyi:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya: "Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (Qs. At-Taghabun: 11)
Bagi yang ingin memahami apa makna musibah sebenarnya dalam Islam, simak penjelasan di bawah ini.

Pengertian Musibah dalam Islam

Mengutip buku Fiqih Musibah oleh Farid Nu'man Hasan, musibah berasal dari bahasa Arab, yaitu al-mushiibah (bentuk jamaknya al-mushiibaat wal mashaa'ib), yang memiliki arti penderitaan, gangguan, kesulitan dan kesusahan. Sedangkan secara istilah, musibah diartikan sebagai setiap hal buruk yang terjadi pada manusia.
ADVERTISEMENT
Sederhananya, musibah adalah apa saja yang menyulitkan manusia dan membuatnya terganggu, menderita, atau merasa tidak nyaman. Bahkan, hal sederhana tali sandal putus saja dalam Islam itu termasuk ke dalam kategori musibah.
Imam Sa'id bin Al-Musayyib bercerita: "Tali sendal Umar ra terputus, dia berkata, "Innalillahi wa inna ilaihi raji'un." Orang-orang bertanya, "Wahai Amirul Mukminin, tali sandalmu rusak?" Beliau menjawab, "Ya, setiap hal yang tidak disukai yang menimpa seorang Mukmin itu adalah musibah.""
Dalam Al-Qur'an, ada banyak ayat yang membahas tentang musibah. Deretan ayat ini dapat dijadikan sebagai pengingat bagi orang beriman agar mempersiapkan diri terhadap datangnya musibah. Ini juga dapat dijadikan sebagai petunjuk agar dapat menyikapi musibah sesuai dengan perintah Allah.
Pengertian musibah dalam Islam, foto: Unsplash
Dalam surat Al-Baqarah ayat 155-157, Allah berfirman:
ADVERTISEMENT
وَلَـنَبۡلُوَنَّكُمۡ بِشَىۡءٍ مِّنَ الۡخَـوۡفِ وَالۡجُـوۡعِ وَنَقۡصٍ مِّنَ الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَنۡفُسِ وَالثَّمَرٰتِؕ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيۡنَۙ‏ (١٥٥) الَّذِيۡنَ اِذَآ اَصَابَتۡهُمۡ مُّصِيۡبَةٌ  ۙ قَالُوۡٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـآ اِلَيۡهِ رٰجِعُوۡنَؕ‏ (١٥٦) اُولٰٓٮِٕكَ عَلَيۡهِمۡ صَلَوٰتٌ مِّنۡ رَّبِّهِمۡ وَرَحۡمَةٌ​ وَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُهۡتَدُوۡنَ‏ (١٥٧)
Artinya: “(155) Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar, (156) (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali). (157) Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Qs. Al-Baqarah: 155-157).
ADVERTISEMENT

Hikmah di Balik Musibah

Segala sesuatu yang terjadi di dunia adalah atas izin Allah. Dan Allah tidak akan menjadikan segala sesuatunya bernilai sia-sia. Allah selalu memberikan hikmah di balik segala hal yang menimpa manusia, termasuk musibah.
Umat Muslim pun dapat mengambil hikmah dari sebuah musibah, di antaranya:

1. Pembuktian keimanan

Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 2-3:
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنۡ يُّتۡرَكُوۡۤا اَنۡ يَّقُوۡلُوۡۤا اٰمَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَـنُوۡنَ‏ (٢) وَلَقَدۡ فَتَـنَّا الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡ​ فَلَيَـعۡلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ صَدَقُوۡا وَلَيَعۡلَمَنَّ الۡكٰذِبِيۡنَ‏ (٣)
Artinya: "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman." Dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta." (Qs. Al-Ankabut: 2-3)
ADVERTISEMENT

2. Menunjukan rasa cinta Allah

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah)

3. Dinaikkan derajat oleh Allah SWT

Allah berfirman dalam surat Shad ayat 44:
وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِّهٖ وَلَا تَحْنَثْ ۗاِنَّا وَجَدْنٰهُ صَابِرًا ۗنِعْمَ الْعَبْدُ ۗاِنَّهٗٓ اَوَّابٌ
Artinya: "Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah)." (Qs. Sad: 44)

4. Dihapuskan dosa

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri dari Abu Hurairah radhiyallahu anhuma, Nabi Muhammad bersabda:
ADVERTISEMENT
“Tidaklah seorang Muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau khawatir, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya.” (HR. Al-Bukhari).

5. Balasan Surga

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa:
"Allah berfirman, "Wahai anak Adam, jika engkau bersabar dan berharap ridha Allah saat mendapatkan hantaman pertama musibah, tidaklah ada pahala yang paling diridhai untukmu selain surga."" (HR. Ibnu Majah no. 1.597)
(PHR)