Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Hubungan Dzikir dan Doa dalam Islam Lengkap dengan Keutamaannya
22 Desember 2022 13:42 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam Islam, hubungan dzikir dan doa sangatlah erat. Keduanya sama-sama bisa mendatangkan rahmat dan kecintaan Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Celengan-Celengan Akhirat untuk Muslimah karya Nayla Camelia, dzikir dan doa merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Amalan ini mampu membuat pelakunya merasakan manisnya bermunajat, berdialog, dan berkomunikasi kepada Rabbnya.
Dalam Surat An-Nisa ayat 13, Allah SWT berfirman: “Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholatmu, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring.”
Melalui ayat tersebut, umat Muslim diperintahkan untuk memperbanyak dzikir dan doa. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang hubungan dzikir dan doa selengkapnya untuk Anda.
Hubungan Dzikir dan Doa
Abdul Halim Mahmud dalam pengantar kitab Ad-Du’a al-Mustajab minal Hadits wal Kitab mengatakan bahwa dzikir dan doa saling melengkapi satu sama lain. Keduanya dikategorikan sebagai amalan ringan yang dapat mendatangkan pahala berlimpah.
Dalam dzikir, terkandung doa-doa yang bisa menjadi media untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sementara dalam doa, terdapat kalimat dzikir yang mampu menuntun manusia untuk mengingat Rabbnya.
ADVERTISEMENT
Jadi pada hakikatnya, tidak ada perbedaan mendasar antara doa dan dzikir. Para ulama mengatakan bahwa perbedaannya terletak pada penyebutan dan namanya saja.
Menurut Quraish Shihab, doa merupakan bagian dari dzikir, begitu pun sebaliknya. Kerendahan hati dan rasa butuh kepada Allah selalu menghiasi orang-orang yang mengingat nama Allah. Ini yang menjadikan dzikir dan doa amat dicintai oleh-Nya.
Dzikir melibatkan banyak hal dalam tubuh kita, mulai dari lisan, hati, pikiran, hingga perbuatan. Semuanya dilibatkan dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, Allah SWT.
Perintah untuk berdzikir dijelaskan dalam banyak dalil shahih. Sa’id Hawa berkata dalam Al-Asas fit Tafsir, “Perintah berdzikir harus dilakukan secara mutlak saat siang dan malam, di daratan dan lautan, diam dan bepergian, kaya dan miskin, sakit atau sehat, sepi atau di tengah keramaian, pokoknya dalam setiap keadaan.”
ADVERTISEMENT
Keutamaan Dzikir dan Doa dalam Islam
Nash-nash Alquran dan Hadits banyak menjelaskan tentang keutamaan dzikir dan doa dalam Islam. Dirangkum dari buku Lengkap & Praktis: Doa Dzikir Harian Khusus Ibu Hamil karya Ustaz Syaifurrahman (2015), berikut penjelasannya:
1. Lebih dicintai oleh Allah SWT
Allah akan memberikan perhatian yang lebih pada hamba-Nya yang senantiasa berdoa dan berdzikir. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Allah SWT berfirman, ‘Aku menurut prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat Aku dalam dirinya, maka niscaya Aku juga akan mengingatnya dalam diri-Ku…” (HR. Bukhari)
2. Permintaannya dikabulkan oleh Allah
Allah menjamin akan mengabulkan semua doa yang dipanjatkan kepada-Nya. Beberapa nash mengatakan bahwa orang yang enggan berdoa adalah orang yang sombong dan tempatnya di neraka.
ADVERTISEMENT
Allah SWT berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS. Al-Mu’min: 60)
3. Menjadi amalan yang paling utama
Dzikir dan doa merupakan amalan yang paling utama di sisi Allah. Sebab, dzikir merupakan media komunikasi antara seorang hamba dengan Tuhannya yang dapat dilakukan kapan dan di mana saja.
(MSD)