Hujan Meteor Bootid 27 Juni 2022, Ini Waktu dan Cara Menyaksikannya
Konten dari Pengguna
27 Juni 2022 16:48 WIB
ยท
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ini merupakan puncak hujan meteor Bootid yang sudah berlangsung sejak 2 Juni 2022 lalu. Fenomena ini diprediksi akan berakhir pada 6 Juli 2022 mendatang.
Hujan meteor Bootid sendiri berasal dari sisa debu komet periodik 7P/Pons-Winnecke. Fenomena ini terbilang cukup unik. Mengutip situs Space Weather, fenomena ini biasanya diawali dengan hujan meteor yang lemah. Namun, saat memasuki puncaknya, hujan meteor Bootid bisa menghasilkan 100 lebih meteor per jam.
Lalu, jam berapa hujan meteor Bootid dapat disaksikan? Apakah bisa melihatnya dengan mata telanjang? Berikut informasi selengkapnya.
Hujan Meteor Bootid
Hujan meteor Bootid akan terjadi pada Senin (27/6) malam. Fenomena yang terjadi setahun sekali ini dapat disaksikan dari arah Timur Laut 30 menit menjelang matahari terbenam. Sementara puncak aktivitasnya diperkirakan terjadi sekitar pukul 20.30 waktu setempat dari arah Utara.
ADVERTISEMENT
Hujan meteor Bootid dapat dilihat secara langsung dengan mata telanjang maupun menggunakan teleskop di tempat terbuka dan gelap. Untuk melihatnya dengan jelas, pastikan pandangan Anda tidak terhalang bangunan atau pepohonan. Pastikan juga cuaca di lokasi pengamatan cerah dan bebas dari polusi cahaya.
Sayangnya, hujan meteor Bootid tidak bisa diabadikan menggunakan kamera handphone biasa. Bagi yang ingin merekamnya, Anda dapat menggunakan kamera all-sky yang medan pandangnya 360 derajat.
Setelah hujan meteor Bootid, ada sejumlah fenomena astronomi menarik yang akan menghiasi langit bumi sepanjang paruh kedua 2022. Berdasarkan kalender astronomi yang dirilis Pusat Riset Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) - BRIN, berikut beberapa fenomena langit yang layak ditunggu.
1. Hujan Meteor Perseid
Perseid merupakan hujan meteor yang berasal dari sisa debu komet 109/PSwifts-Tuttle. Puncak hujan meteor Perseid akan menghiasi langit bumi pada 13 hingga 14 Agustus 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT
Fenomena ini akan turun dengan intensitas maksimal 100 meteor per jam dan dapat disaksikan selama 25 menit sebelum matahari terbit, saat titik radiannya berkulminasi di arah Utara.
2. Gerhana Bulan Total
Gerhana bulan total akan kembali menghiasi langit bumi pada 8 November 2022. Kali ini, gerhana bulan total berlangsung selama 1 jam 24 menit 58 detik, sementara durasi umbral (sebagian dan total) selama 3 jam 39 menit.
Puncak gerhana bulan total dapat disaksikan mulai pukul 06.00 petang waktu setempat. Sayangnya, ada beberapa wilayah Indonesia yang tidak dapat menampakkan fenomena langit ini, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu.
3. Hujan Meteor Geminid
Fenomena langit terakhir yang dapat disaksikan pada pengujung 2022 adalah hujan meteor Geminid. Hujan meteor yang berasal dari sisa debu asteroid 3200 Phaethon ini diprediksi akan terjadi pada 14-15 Desember 2022.
ADVERTISEMENT
Menurut informasi dari LAPAN-BRIN, Geminid bisa disaksikan dari arah Timur Laut hingga Barat Laut sejak pukul 20.30 waktu setempat hingga 25 menit sebelum matahari terbit.
(ADS)