Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Hukum dan Posisi Sujud yang Benar Sesuai Ajaran Rasulullah SAW
24 November 2021 8:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Umat Muslim diharuskan melaksanakan rangkaian ibadah sholat sesuai dengan rukun sholat. Salah satu yang termasuk ke dalam rukun sholat adalah sujud.
ADVERTISEMENT
Dari segi hukum , apabila seorang Muslim tidak mengerjakan sujud dengan benar atau terlewat, maka sholatnya dianggap tidak sah dan harus mengulang kembali. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” (QS. Al-Hajj: 77)
Imam Nawawi juga menerangkan hukum melaksanakan sujud ketika sholat dalam kitabnya yang berjudul Al Majmu. Beliau berkata:
وَالسْجُوْدُ فَرْضٌ، بِنَصٍّ الكِتَابِ والسُنَّنِ والإِجْمَاع
Artinya: “Sujud hukumnya wajib berdasarkan nash Alquran, sunnah, dan ijma.” (Al Majmu)
Setelah memahami hukum melaksanakan sujud, Anda juga harus mengetahui posisi sujud yang benar. Berikut adalah posisi sujud yang benar sesuai ajaran Rasulullah .
ADVERTISEMENT
Posisi Sujud yang Benar
Merujuk buku Panduan Sholat Untuk Perempuan terbitan Grasindo, sujud adalah membungkuk atau berlutut disertai dengan meletakkan dahi ke lantai (tempat sujud) dan kepala berada di antara kedua tangan.
Posisi sujud yang benar adalah ketika tujuh anggota tubuh berada pada tempat sujud. Ketujuh anggota tubuh yang dimaksud adalah kening, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua kaki sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah:
أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ؛ عَلَى الجبهةِ – وأشارَ بيدِه إلى أنفِه – واليدينِ، والرُّكبتينِ، وأطرافِ القدَمينِ
Artinya: “Aku diperintahkan untuk sujud di atas tujuh anggota badan: kening (lalu beliau menunjuk juga pada hidungnya), kedua tangan, kedua lutut, dan kedua kaki.” (HR. Bukhari).
ADVERTISEMENT
Ketika sujud, posisi kedua telapak tangan juga harus diletakkan sejajar dengan bahu, seperti yang diterangkan dalam hadits berikut:
… ثم سجَدَ فأمكَنَ أنفَه وجبهتَه، ونحَّى يدَيْهِ عن جَنبَيْهِ ووضَع كفَّيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ …
Artinya: “… kemudian Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sujud dan meletakkan hidungnya serta keningnya. Dan beliau melebarkan tangannya di sisi tubuhnya dan meletakkan telapak tangannya sejajar dengan bahunya…“ (HR. Abu Daud)
Posisi punggung saat sujud pun harus lurus dan kedua lengan tidak boleh menempel ke lantai. Ini didasarkan dari hadits dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
اعتدِلوا في السُّجودِ، ولا يبسُطْ أحدُكم ذراعَيْهِ انبساطَ الكلبِ
Artinya: “Hendaknya lurus ketika sujud. Dan jangan kalian merebahkan lengan kalian sebagaimana yang dilakukan anjing.” (HR. Bukhari dan Muslim)
ADVERTISEMENT
Kemudian, lengan atas harus dibuka sehingga jauh dari badan. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits dari Abdullah bin Buhainah radhiallahu’anhu, ia berkata:
أن النبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم كان إذا صلَّى فرَّج بين يديهِ، حتى يبدوَ بياضُ إبْطَيه
Artinya: “Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika shalat beliau melebarkan kedua tangannya hingga terlihat putihnya ketiak beliau.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tak lupa, jari-jari kaki menghadap ke arah kiblat dan kedua tumit dirapatkan, sebagaimana termaktub dalam kedua hadits di bawah ini:
فإذا رفَع رأسَه استوى حتَّى يعودَ كلُّ فَقَارٍ مكانَه، فإذا سجَد وضَع يدَيْهِ غيرَ مفترشٍ ولا قابضِهما، واستقبَلَ بأطرافِ أصابعِ رِجْلَيْهِ القِبلةَ
“Abu Humaid As Sa’idi berkata kepada Muhammad bin Amr bin ‘Atha rahimahullah: … Jika beliau (Rasulullah) sujud, beliau meletakkan kedua tangannya, tidak terlalu direnggangkan dan juga tidak terlalu dirapatkan. Dan jari-jari kakinya dihadapkan ke arah kiblat.” (HR. Bukhari).
ADVERTISEMENT
فقدت رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وكان معي على فراشي ، فوجدته ساجداً ، راصّاً عقبيه ، مستقبلاً بأطراف أصابعه القبلة
“Dari Aisyah radhiallahu’anha: Suatu malam aku kehilangan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, padahal sebelumnya beliau bersamaku di tempat tidur. Kemudian aku mendapat beliau sedang sujud, dengan menempelkan dua tumitnya, menghadapkan jari-jari kakinya ke kiblat.” (HR. Muslim).
(NDA)