Konten dari Pengguna

Hukum Donor Darah saat Puasa Menurut Islam, Bolehkah?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
22 Maret 2024 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi donor darah saat puasa. Foto: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi donor darah saat puasa. Foto: Pexels.
ADVERTISEMENT
Mendonorkan darah dapat dilakukan kapan saja selama pendonor memenuhi persyaratan, termasuk di bulan Ramadan. Namun, bagaimana hukum donor darah saat puasa menurut syariat Islam?
ADVERTISEMENT
Perlu dipahami bahwa mendonorkan sebagian darah saat sedang puasa tidak akan membahayakan kesehatan. Mengutip laman Kemenkes, prosedur donor sudah dipastikan tingkat keamanannya.
Proses donor bahkan juga dapat dilakukan saat sedang puasa. Meski begitu, masih banyak umat Muslim yang ragu untuk mendonorkan darahnya ketika berpuasa. Mereka khawatir hal tersebut dapat mempengaruhi keabsahan puasanya.

Hukum Donor Darah saat Puasa

Ilustrasi donor darah saat puasa. Foto: Pexels.
Dikutip dari laman UTD PMI Provinsi DKI Jakarta, donor darah saat puasa hukumnya boleh dan tidak akan mempengaruhi keabsahan puasa. Dasarnya adalah keputusan Komisi Fatwa MUI DKI Jakarta pada tanggal 22 Rabi’ul Akhir 1421 H/24 Juli 2000 M tentang hukum donor darah bagi orang yang sedang berpuasa.
“Pengeluaran darah dari orang yang sedang puasa, tidak membatalkan atau mengurangi kesempurnaan ibadah puasa orang yang bersangkutan.”
ADVERTISEMENT
Mendonorkan darah saat puasa justru dianjurkan karena menyimpan fadilah yang besar. Ini karena donor darah termasuk sedekah. Seperti diketahui, orang yang bersedekah di bulan Ramadan akan diganjar dengan pahala yang lipat jika dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.

Tips Aman Donor Darah saat Puasa

Ilustrasi donor darah saat puasa. Foto: Unsplash.
Berikut beberapa tips bagi pendonor agar tetap bugar meskipun sedang melaksanakan ibadah puasa.

1. Pilih Waktu yang Tepat

Memilih waktu donor yang tepat sangat penting untuk membuat si pendonor tetap bugar dan tidak lemas. Idealnya, donor darah selama bulan Ramadan dilakukan di pagi atau sore hari menjelang waktu berbuka puasa.

2. Cukup Tidur

Tidur larut malam dapat mempengaruhi produksi sel darah merah dan menurunkan kadar hemoglobin. Jika kadar hemoglobin dalam tubuh sangat rendah, maka prosedur donor darah tidak bisa dilakukan. Oleh karena itu, orang yang hendak mendonorkan darahnya dianjurkan untuk tidur minimal tiga jam di malam sebelumnya.
ADVERTISEMENT

3. Konsumsi Makanan Kaya Zat Besi

Dianjurkan untuk mengonsumsi makanan tinggi zat besi 1-2 minggu sebelumnya. Beberapa makanan yang kaya akan zinc, di antaranya sayuran hijau, daging merah, dan telur. Dikutip dari laman Kemenkes, zat besi sangat penting dalam pembentukan sel-sel darah baru.

4. Cukup Makan saat Sahur

Pastikan asupan makanan saat sahur cukup banyak sebelum mendonorkan darah. Mengonsumsi makanan bergizi secara rutin dapat mengurangi gejala mulas, pusing, dan lemas yang muncul setelah donor darah.
Selain makanan, pendonor juga perlu memenuhi kebutuhan air harian. Pastikan untuk minum banyak air saat sahur dan berbuka untuk mengembalikan hidrasi. Sebab, dehidrasi dapat membuat darah menjadi kental dan sulit untuk dikeluarkan.
(GLW)