Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Hukum Membaca Alquran dalam Hati Menurut Para Ulama
17 Juni 2022 12:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Banyak ladang pahala yang diberikan Allah kepada umat Islam, salah satunya melalui Kitab Suci Alquran. Tak hanya mengamalkan isinya, membacanya saja sudah bernilai pahala dan mampu mendatangkan syafaat.
ADVERTISEMENT
Namun, tak sedikit orang yang merasa tidak percaya diri tentang pengetahuan membaca Alquran yang dimilikinya, sehingga memilih untuk membaca firman Allah dalam hati. Beberapa orang juga khawatir terjerumus kepada riya jika membaca Alquran dengan suara yang dapat didengar orang.
Meski begitu, Nabi Muhammad SAW melarang umatnya untuk membaca Alquran dengan cara membatin. Dijelaskan dalam sebuah hadits, dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِالْقُرْآنِ
“Bukan termasuk bagian kami, orang yang tidak yataghanna terhadap Alquran.” (HR. Bukhari)
Makna hadits tersebut menurut Imam Nawawi, Imam Syafi’i, dan banyak ulama dari berbagai bidang ilmu, bahwa 'yataghanna' artinya memperbagus suara ketika membaca Alquran. Para ulama tersebut juga menambahkan bahwa tidak boleh membaca Alquran di dalam hati, tanpa ada gerakan bibir.
ADVERTISEMENT
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh ulama Imam Ibnu Baz. Beliau menjelaskan dalam fatwanya membaca bacaan Alquran harus dengan menggerakkan lisan. Jika seorang Muslim mengucapkannya dalam hati ketika shalat, maka hal itu tidak sah.
Mengutip dari buku Panduan Lengkap Ibadah Menurut Al-Quran, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama oleh Muhammad Al-Baqir, demikian pula dengan seluruh bacaan shalat, tidak sah jika diucapkan dalam hati. Seseorang harus menggerakkan lisannya dan kedua bibirnya, karena “bacaan” adalah perkataan. Sementara perkataan tidak mungkin terwujud kecuali dengan menggerakkan lisan dan kedua bibir.
Jadi, hukum membaca alquran dalam hati menurut para ulama adalah tidak diperbolehkan, terkecuali diikuti dengan menggerakkan bibir.
Keutamaan Membaca Alquran
Umat Muslim yang membaca Alquran dengan cara yang baik akan mendapatkan keutamaan dari Allah SWT. Mengutip dari buku Kedahsyatan Membaca Al-Qur’an karya Amirulloh Syarbini, berikut beberapa keutamaan membaca Alquran bagi umat muslim yang perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
1. Pahala Berlipat Ganda
Pahala orang yang membaca Alquran sangatlah besar. Bahkan pahalanya dihitung dari per huruf. Jadi, bisa dibayangkan seberapa besar pahala seorang Muslim rutin bertilawah Alquran. Dijelaskan juga dalam sebuah hadits, yang artinya:
“Barangsiapa yang membaca satu huruf di dalam Alquran, maka akan mendapat satu kebaikan. Lalu, satu kebaikan itu berlipat menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Namun, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. Bukhari)
2. Diangkat Derajatnya oleh Allah SWT
Allah SWT akan mengangkat derajat orang yang selalu membaca Alquran. Apalagi jika orang itu mempelajari isi kandungan Alquran dan mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mendapatkan Ketenangan
Keutamaan membaca Alquran selanjutnya yakni mendatangkan ketenangan jiwa. Selain sebagai pedoman, ayat-ayat dalam Alquran bisa jadi obat bagi segala penyakit. Dijelaskan dalam firman Allah SWT:
ADVERTISEMENT
“Dan Kami turunkan Alquran (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim hanya akan menambah kerugian. Alquran diturunkan sebagai obat segala macam penyakit, sehingga membacanya setiap hari dapat mendatangkan ketenangan jiwa.” (QS. Al Isra: 82-83)
4. Ditempatkan di Tempat Terbaik
Seseorang yang membaca dan menghafal ayat-ayat Alquran akan ditempatkan bersama dengan malaikat pencatat yang patuh kepada Allah SWT. Ia akan dikumpulkan bersama orang-orang pilihan Allah SWT lainnya.
(EAR)