Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Hukum Shalat Idul Fitri dan Keutamaannya
28 April 2021 13:21 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Shalat Idul Fitri yang dilaksanakan setiap 1 Syawal menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan. Sejak matahari baru menampakkan wujudnya di Timur, umat Muslim telah berbondong-bondong menuju masjid untuk mendirikan shalat Id secara berjamaah.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Pintar Shalat oleh M. Khalilurrahman Al Mahfani (2008), Rasulullah SAW bahkan menganjurkan agar shalat hari raya digelar di tanah lapang untuk menampung lebih banyak jamaah dan agar mereka dapat merasakan kebesaran Islam.
Banyak orang telah menjadikan ibadah ini sebagai kebiasaan, sehingga merasa tidak afdal apabila menyambut hari nan Fitri tanpa melaksanakan shalat Id.
Bagaimana hukum shalat Idul Fitri sebenarnya? Agar tidak keliru, simak penjelasannya berikut ini.
Hukum Shalat Idul Fitri
Terdapat perbedaan pendapat mengenai hukum shalat Idul Fitri. Mengutip buku Ternyata Shalat & Puasa Sunnah Dapat Mempercepat Kesuksesan oleh Ceceng Salamuddin (2013), mayoritas ulama berpendapat hukumnya adalah sunnah muakkad, yaitu sangat dianjurkan dan mendekati wajib. Ini adalah pendapat Imam Malik, asy-Syafi’i dan kebanyakan pengikut mereka.
ADVERTISEMENT
Sebagian ulama ada yang menetapkan hukum shalat Idul Fitri adalah fardhu kifayah. Yang dimaksud fardhu kifayah melansir muhammadiyah.or.id adalah perbuatan yang diwajibkan oleh Allah SWT, harus terlaksana dalam sebuah komunitas tanpa memandang apakah perbuatan itu dilakukan oleh semua umat Islam atau sebagian dari mereka.
Meski demikian, umat Muslim hendaknya mengerjakan shalat Idul Fitri sebab Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya. Abu Said Al Qudri berkata:
“Rasulullah SAW selalu keluar pada hari raya Idul Adha dan hari raya ldul Fitri. Beliau memulai dengan shalat. Setelah menyelesaikan shalat dan mengucapkan salam, beliau berdiri menghadap kaum muslimin yang duduk di tempat shalat mereka masing-masing.." (HR Muslim).
Beliau juga meminta wanita dan anak-anak untuk menghadiri shalat Idul Fitri dengan tujuan syi’ar Islam dan sebagai bukti ketakwaan. Ummu Athiyyah ra berkata,
ADVERTISEMENT
"Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk membolehkan gadis-gadis dan gadis-gadis pingitan keluar rumah dan beliau memerintahkan para wanita yang sedang haid agar menjauhi tempat shalat kaum muslimin." (HR. Muslim).
Keutamaan Shalat Idul Fitri
Shalat Idul Fitri selain dapat mendatangkan pahala juga menyempurnakan puasa Ramadhan. Sebab ini merupakan salah satu tanda syukur kepada Allah SWT atas selesainya ibadah puasa selama satu bulan.
Keutamaan lainnya adalah dapat membangun persaudaraan umat Islam. Saat Idul Fitri, umat Muslim menyempatkan untuk shalat berjamaah di Masjid atau lapangan.
Hal ini dimanfaatkan untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan dengan sesama Muslim lainnya. Kehadiran kaum muslimin dalam satu tempat juga menunjukkan besarnya kekuatan Islam.
(ERA)