Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Husnuzan: Pengertian dan Manfaatnya Bagi Umat Muslim
8 Februari 2021 17:34 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu akhlak terpuji bagi umat Muslim yang disukai oleh Allah SWT adalah husnuzan. Dalam agama Islam, husnuzan artinya senantiasa memiliki prasangka baik kepada sesama manusia, Allah SWT, dan seluruh makhluk hidup di muka bumi.
ADVERTISEMENT
Dalam Alquran Surat Al Hujurat ayat 12, Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Artinya:
“Wahai orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah menggunjing satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat: 12)
Husnuzan berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata yaitu "Husnu" yang artinya baik, dan "Az Zan" yang berarti prasangka. Sederhananya, husnuzan merupakan prasangka baik yang harus ditanamkan dalam diri setiap umat Muslim agar dapat menilai sesuatu dari segi yang positif.
ADVERTISEMENT
Bentuk dari husnuzan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti tidak berusaha untuk menghakimi atau menilai berdasarkan sesuatu yang belum jelas. Seorang muslim juga harus bersikap ramah dan menjauhkan diri dari rasa curiga.
Bahkan dalam beberapa dalil telah disebutkan tentang makna dari husnuzan itu sendiri. Salah satunya dalam hadis berikut ini.
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ بُرْقَانَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا دَعَانِي
Artinya:
“Sesungguhnya Allah berkata: Aku sesuai prasangka hambaku padaku. Jika prasangka itu baik, maka kebaikan baginya. Dan apabila prasangka itu buruk, maka keburukan baginya.” (HR. Muslim no. 4849)
ADVERTISEMENT
Dengan memiliki sifat husnuzan, umat Muslim akan menjadi pribadi yang disenangi oleh orang lain. Sifat positif yang ada dalam diri akan disebarluaskan kepada sesama.
Selain mendapatkan pahala dan kemuliaan di sisi Allah SWT, berhusnuzan juga akan membawa hidup dalam ketenangan dan penuh keberkahan. Rasulullah SAW bersabda:
“Allah Swt berfirman, ‘Sesungguhnya Aku berdasarkan pada prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Aku akan selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam hatinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia berzikir mengingat-Ku dalam suatu jemaah, maka Aku akan sebut-sebut dia dalam jemaah yang lebih baik dari mereka. Jika ia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Jika ia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Apabila ia mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan jalan cepat.” (HR. Al-Bukhari)
ADVERTISEMENT
(HDP)