Konten dari Pengguna

HUT RI Ke-79 atau HUT Ke-79 RI, Mana Penulisan yang Benar?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
14 Agustus 2024 14:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penulisan HUT RI. Foto: ANTARA FOTO.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penulisan HUT RI. Foto: ANTARA FOTO.
ADVERTISEMENT
Ucapan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia mulai banyak menghiasi ruang publik menjelang peringatan kemerdekaan. Sayangnya, masih banyak penulisan ucapan HUT RI di banner, baliho, atau spanduk hiasan yang keliru. Sebenarnya, penulisan yang benar apakah HUT RI ke-79 atau HUT ke-79 RI?
ADVERTISEMENT
Kaidah penulisan ucapan HUT RI perlu diperhatikan dengan baik karena itu adalah momen yang sakral. Penggunaan yang benar juga menyiratkan rasa cinta terhadap bahasa persatuan.
Biasanya, kesalahan yang kerap ditemukan dalam ucapan HUT RI adalah redudansi, salah ketik, hingga ketaksaan atau ambiguitas.

Ciri-ciri Kata Baku

Ilustrasi penulisan HUT RI. Foto: Pexels.
Bahasa baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Ada beberapa pedoman dalam penggunaan bahasa baku di Indonesia, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Ejaan yang Disempurnakan (EYD), dan kamus umum.
Ragam bahasa baku biasanya digunakan dalam situasi resmi atau formal, seperti pidato kenegaraan, seminar, hingga karya tulis ilmiah. Tujuan penggunaan bahasa baku adalah memberikan keteraturan dan menjadi tolok ukur keterampilan berbahasa seseorang.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Pedoman Kata Baku & Tidak Baku oleh Dini Fitri (2017), kata baku dalam bahasa Indonesia mempunyai sejumlah ciri atau karakteristik yang membedakannya dengan ragam cakapan. Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Tidak dipengaruhi bahasa daerah atau bahasa asing
Contoh:
2. Tidak menggunakan ragam cakapan
Contoh:
3. Memakai imbuhan secara eksplisit
Contoh:
4. Pemakaian kata yang sesuai dengan konteks kalimat
Contoh:
5. Tidak rancu atau mengandung ketaksaan (ambiguitas).
Contoh:
6. Tidak mengandung pleonasme atau redudansi
Contohnya:

HUT RI ke-79 atau HUT ke-79 RI?

Ilustrasi penulisan HUT RI. Foto: Pexels.
Kesalahan yang masih banyak terjadi dalam penulisan “HUT RI” adalah ditulis bersamaan dengan angka peringatannya. Contoh kesalahannya: HUT RI ke-79.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari akun @kemdikbud.ri, penulisan HUT RI ke-79 tidak tepat karena mengandung ketaksaan atau ambiguitas. Kalimat tersebut bisa diartikan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia jumlahnya ada 79.
Sama halnya dengan kalimat “Presiden Indonesia ke-7”. Frasa ke-7 dalam kalimat tersebut digunakan untuk menerangkan jumlah Presiden Indonesia. Jadi, penulisan kata yang benar adalah HUT ke-79 RI, bukan HUT RI ke-79.
Selain penulisan angka, kesalahan dalam ucapan HUT RI lainnya adalah pemakaian kata yang tidak tepat. Misalnya, Dirgahayu HUT Republik Indonesia. Padahal, “dirgahayu” sendiri mempunyai makna panjang umur. Jika disatukan dengan “HUT”, artinya akan berubah menjadi “panjang umur hari ulang tahun Republik Indonesia”.
ADVERTISEMENT
(GLW)