Konten dari Pengguna

Ilmu Laduni, Pengetahuan yang Datang Langsung dari Allah Tanpa Perantara

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
1 April 2021 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seorang pria sedang membaca ayat suci Alquran. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria sedang membaca ayat suci Alquran. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Menuntut ilmu merupakan bentuk ibadah yang diwajibkan dalam Islam. Ini tercermin dari wahyu pertama Rasulullah yang diawali kata iqra atau “bacalah”. Membaca di sini dapat diartikan sebagai usaha untuk memperkaya pengetahuan melalui sumber rujukan yang jelas.
ADVERTISEMENT
Lazimnya, seseorang dapat memperoleh ilmu jika memiliki motivasi untuk melakoninya dan menerapkan metode belajar yang tepat. Menariknya, Islam mengenal sebuah ilmu yang datang langsung dari Allah SWT khusus untuk orang-orang yang terpilih.
Inilah yang disebut ilmu laduni. Keberadaannya mungkin di luar jangkauan akal manusia, namun Allah maha berkuasa sehingga apapun bisa terjadi jika Ia berkehendak. Untuk mengetahui lebih dalam tentang ilmu laduni, simak penjelasannya berikut ini:

Ilmu Laduni, Benarkah Hanya Dimiliki Nabi dan Rasul?

Ilustrasi belajar. Foto: Indra Fauzi/kumparan
Mengutip Konsep Ilmu Laduni dalam Alquran tulisan Amrullah (2016), ilmu laduni adalah ilmu yang diterima langsung oleh hati manusia melalui ilham, penerangan, atau inspirasi dari sisi Allah. Pengetahuan ini diperoleh tanpa melalui proses belajar tertentu dan secara khusus diberikan kepada hamba yang diinginkan-Nya.
ADVERTISEMENT
Istilah laduni dapat ditemukan dalam Alquran surat Al-Kahfi ayat 65 yang berbunyi:
فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَآ ءَاتَيْنَٰهُ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَعَلَّمْنَٰهُ مِن لَّدُنَّا عِلْمًا
Fa wajadā 'abdam min 'ibādinā ātaināhu raḥmatam min 'indinā wa 'allamnāhu mil ladunnā 'ilmā
Artinya:
"Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami."
Ahli tafsir Muhammad Mahmud Hijazy berpendapat makna milladunna ilma dalam ayat tersebut adalah perkara yang sangat rahasia. Ilmu tersebut diperoleh melalui kekuatan dan kesucian jiwa. Dalam hal ini wahyu merupakan guru yang pertama. Oleh sebab itu Mahmud Hijazy mengatakan ilmu laduni tidak akan terjadi pada orang-orang yang bukan Nabi.
Ilustrasi ibadah. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Selaras dengan pendapat tersebut, Ridwan Darmawan dalam Konsep Ilmu Laduni dalam Perspektif Alquran (Kajian Tafsir Surat Al Kahfi ayat 65) menyatakan manusia dalam memperoleh ilmu laduni memiliki syarat-syarat tertentu, misalnya merupakan seorang nabi atau rasul. Hal ini disandarkan pada firman Allah dalam surat al-Jin ayat 26-27 yang artinya:
ADVERTISEMENT
“Dia Mengetahui yang gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapapun tentang yang gaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di depan dan di belakangnya.”
Pada saat yang sama ia juga mempertimbangkan hadits Rasulullah yang menyatakan bahwa “ulama adalah pewaris nabi”. Karen itu, bisa jadi ilmu laduni dapat diperoleh oleh manusia selain nabi asalkan ia menyucikan jiwanya dan menjernihkan kalbunya.
Mengutip Amrullah (2016), laduni yang terjadi pada Nabi atau Rasul disebut mukjizat. Apabila laduni diperoleh oleh orang-orang yang tergolong Wali, maka itu merupakan bagian dari karamah. Sedangkan laduni yang dimiliki orang mukmin karena keimanan dan ketaqwaannya disebut ma’unah atau pertolongan yang tidak disangka-sangka datangnya.
Imam Junaid mengatakan bahwa ilmu laduni bisa dikaruniakan kepada orang yang hatinya selalu ingat kepada Allah SWT dan berzuhud atau tidak bergantung kepada dunia.
ADVERTISEMENT
(ERA)