Impostor Syndrome: Pengertian, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
7 Agustus 2022 16:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi impostor syndrome. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi impostor syndrome. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Impostor syndrome adalah jenis gangguan mental yang ditandai dengan rasa ragu terhadap kemampuan diri sendiri. Kondisi ini dapat memicu rasa bersalah terhadap sebuah kesuksesan yang telah didapatkan di masa depan.
ADVERTISEMENT
Orang dengan impostor syndrome memiliki gejala yang beragam. Biasanya, mereka kurang menerima keberhasilan yang sudah didapat, memiliki rasa takut akan evaluasi, perasaan tidak berharga, dan perasaan ketidakmampuan pada pendidikan.
Mengutip jurnal berjudul The impostor phenomenon in high achieving women dynamics and therapeutic intervention karya Clance, P.R., & Imes, S, impostor syndrome biasanya disebabkan oleh daya saing antar individu, perasaan tidak nyaman terhadap posisi baru, dan tekanan dari lingkungan sekitar.
Berbagai pemicu dapat membuat mereka merasa tidak pantas dan insecure dengan gelar atau jabatan yang dimiliki. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang impostor syndrome selengkapnya yang bisa Anda simak.

Pengertian Impostor Syndrome

Impostor syndrome merupakan fenomena psikologis yang muncul dari salahnya penilaian terhadap kemampuan diri sendiri. Gangguan ini kerap membuat orang pintar menjadi gelisah dan terus mempertanyakan kapasitasnya.
Ilustrasi impostor syndrome. Foto: pixabay
Mereka merasa tidak cukup layak menerima keberhasilan yang didapatkan saat ini. Bahkan, beberapa di antaranya merasa tidak mampu menjalani tantangan dalam hidupnya.
ADVERTISEMENT
Individu yang mengalami impostor syndrome merasa telah menipu orang lain dan menganggap dirinya tidak seperti apa yang dilihat orang lain. Impostor syndrome biasanya muncul dari perilaku masa kecil yang diperkuat ketika menginjak usia remaja atau dewasa.
Clance dalam jurnal Impostor Phenomenon. Retrieved from Pauline Rose Clance (2013) menyebutkan empat penyebab umum dari lingkungan keluarga yang dapat memicu timbulnya gejala Impostor Syndrome, yaitu:
Sebuah penelitian di Amerika Serikat menyatakan bahwa Impostor syndrom berhubungan erat dengan pola asuh orang tua yang overprotection.Sikap orang tua yang melindungi anaknya secara berlebihan dapat memperparah kondisinya.
Ilustrasi impostor syndrome. Foto: pixabay
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi Impostor Syndrome. Dirangkum dari situs Cleveland Clinic, berikut penjelasan lengkapnya:
ADVERTISEMENT

1. Berhenti membandingkan

Fokuslah untuk mengukur pencapaian diri sendiri. Membandingkan hidup Anda dengan kehidupan orang lain di media sosial hanya akan memperburuk kondisinya. Hal ini bisa membuat Anda insecure dan merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi orang lain.

2. Bicaralah dengan orang lain

Terkadang, obrolan yang baik dengan seseorang dapat membantu Anda untuk pulih. Minta dukungan ke teman terdekat Anda setiap kali merasa insecure. Kehadiran mereka bisa membantu Anda untuk sembuh dari gangguan Impostor Syndrome.

3. Bicaralah dengan terapis

Seorang terapis dapat membantu Anda mengenali perasaan yang terkait dengan Impostor Syndrome. Seorang Psikolog di Women's Health Center, Dr. Sausan Albers, mengatakan bahwa pertolongan medis dan profesional sangat dibutuhkan dalam hal ini. Mereka bisa membantu Anda sembuh dari Impostor Syndrome.
(MSD)