Konten dari Pengguna

Ini Penulisan Lafal Amin yang Benar dan Artinya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
4 November 2021 9:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 5 Juni 2023 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penulisan lafal amin. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penulisan lafal amin. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Lafal amin sangat dekat dengan kehidupan umat Islam. Kata ini kerap diucapkan setelah memanjatkan doa maupun setelah didoakan oleh orang lain.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pengucapannya, kata amin cukup mudah dilafalkan. Namun, perlu diketahui bahwa pengucapan maupun penulisan yang berbeda ternyata memiliki makna yang berbeda pula tak terkecuali pada lafal amin. Lantas, bagaimana tulisan amin yang benar menurut Islam?

Tulisan Amin yang Benar dan Artinya Menurut Islam

Ilustrasi penulisan lafal amin. Foto: Unsplash
Jika ditilik menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia, maka cara penulisan kata amin yang benar adalah 'amin'. Namun, zaman sekarang banyak orang menulis kata amin dengan penulisan 'amiin', 'aamin', 'aammiin', bahkan 'aamiin'.
Dalam bahasa Arab, ketika bentuk suatu kata berubah, perubahan tersebut juga mengalami perubahan makna. Dikutip dari Jurnal Hubungan Antara Lafal, Konteks, dan Makna dalam Al-Quran oleh Sukamta, aturan tersebut dikenal dengan sebutan ziyādah al-mabna tadullu‘alā ziyādah al-ma‘na.
ADVERTISEMENT
Ziyādah al-mabna tadullu‘alā ziyādah al-ma‘na artinya penambahan pada bangunan kata yang menunjukkan perubahan makna. Kaidah ini merupakan salah satu aturan yang berkaitan dengan masalah hubungan antara lafal dan makna.
Jadi, apabila kata amin ditulis dengan lafal yang berbeda tentunya memiliki arti yang berbeda pula. Dikutip dari buku Tanya Jawab Islam oleh PISS KTB, Imam Nawawi menjelaskan bahwa sighot ta’amin atau tulisan amin terdiri empat macam.
Hal ini sesuai panjang pendeknya huruf kata tersebut. Menurut Adzkar Nawawi, kata amin dapat ditulis sebagai berikut:
آمِيْن
1. Amin
أَمِيْنٌ
2. Amiin
أٰمِنْ
3. Aamin
أٰمِيْنَ
4. Aamiin

Lafal dan Tulisan Amin yang Benar dan Artinya

Keempat lafal amin di atas tentunya memiliki makna yang berbeda pula. Adapun arti dari keempat lafal tersebut adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

Tulisan dan Pengucapan Amin, Amiin, Aamin, dan Aamiin yang Benar dalam Bahasa Arab

Pengucapan kata amin menggunakan bahasa Arab memiliki ketentuan tersendiri dalam cara membacanya. Kata "amin" ditulis dengan tiga huruf, yaitu alif panjang (آ), mim (م), dan nun (ي). Adapun cara pengucapannya yang benar, yaitu:
ADVERTISEMENT

Penulisan Amin yang Benar Menurut Islam

Al Wahidi dalam buku At Tibyan fi Adab Hamalatil Quran menyebutkan, ada sebagian ulama yang membolehkan kata amin dibaca dengan bentuk keempat lafal di atas.
Namun, Imam Syafi’i menyatakan bahwa orang yang melafalkan amin dalam ketiga bentuk di atas dalam sholatnya maka sholatnya batal. Sementara lafal amin yang benar, yakni lafal 'aamiin' yang keempat yang memiliki makna kabulkanlah.
Dengan demikian, penulisan amin yang benar menurut Islam adalah 'aamiin' yang artinya kabulkanlah. Kata 'aamiin' ini dapat dipakai ketika selesai membaca doa.

Pendapat Imam An-Nawawi

Ilustrasi melafalkan aamiin setelah berdoa. Foto: Pexels
Ada beberapa cara mengucapkan lafal amin menurut Imam Nawawi dalam kitabnya At-Tibyan: Fi Adab Hamalatil Qur'an, yaitu sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

Penulisan Amin Menurut KBBI

Ilustrasi menulis kata amin sesuai KBBI. Foto: Pexels
Berdasarkan kaidah tata bahasa, 'amin' adalah kata serapan dari bahasa Arab yang sudah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan amin yang benar adalah 'amin'.
Dalam KBBI, kata amin artinya terimalah dan kabulkanlah, demikianlah hendaknya (dikatakan pada waktu berdoa atau setelah berdoa). Jadi, dapat disimpulkan bahwa penulisan amin yang benar dan baku menurut bahasa Indonesia adalah 'amin'.
Di sisi lain, umat Islam dianjurkan untuk tidak menggunakan kata 'amien'. Sebab, kata tersebut memiliki makna sebagai penyembah paganisme, yang konon diriwayatkan sebagai nama dari Dewa Matahari Mesir Kuno.
(IPT & SFR)
ADVERTISEMENT