Inilah Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill dalam Dunia Kerja

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
26 Februari 2021 8:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi soft skill. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi soft skill. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Soft skill dan hard skill menjadi pertimbangan perekrut dalam memilih calon anggota organisasi atau perusahaan. Biasanya pendaftar akan menulis serangkaian keahlian dalam curriculum vitae sebagai gambaran keunggulan orang yang bersangkutan.
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa Indonesia, hard skill dikenal sebagai keahlian teknis, sedangkan soft skill merupakan keahlian non teknis. Tapi apa sih sebenarnya soft skill dan hard skill itu? Berikut ini adalah penjelasannya:

Pengertian Hard Skill

Mengutip dari Executive Perceptions of The Top 10 Soft Skills Needed in Today’s Workplace tulisan Robles (2012), hard skill adalah kemampuan yang berasal dari pengetahuan, keahlian praktis, atau kecerdasan untuk melakukan sesuatu dengan baik. Bisa pula diartikan sebagai keahlian atau keterampilan yang membutuhkan latihan tertentu.
Ilustrasi programmer. Foto: Freepik
Mengutip buku Panduan Praktis Personality Assessment tulisan M. Zein Permana, meningkatkan hard skill dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama yakni dengan memberikan pelatihan berupa petunjuk cara-cara serta alur kerja yang mesti dilakukan, yang kedua adalah memberi buku panduan.
ADVERTISEMENT
Selain dapat diajarkan, hard skill juga mudah diukur. Misalnya suatu perusahaan hendak mempekerjakan beberapa penjahit. Maka perusahaan dapat menguji calon pegawai dengan menilai kerapian jahitannya.
Contoh hard skill lainnya di antaranya adalah kemampuan menerjemahkan bahasa asing, akuntansi, desain grafis, programming komputer, dan lain sebagainya.

Pengertian Soft Skill

Ilustrasi pemimpin. Foto: Shutterstock
Selain hard skill, soft skill juga tidak kalah penting. Mengutip jurnal Hard Skills dan Soft Skills pada Bagian Sumber Daya Manusia di Organisasi Industri tulisan M. Untung Manara (2014: 39), soft skill merupakan kemampuan intrapersonal untuk memanajemen diri sendiri serta kemampuan interpersonal yang berkaitan dengan bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain.
Beberapa contoh soft skill meliputi public speaking (berbicara di depan umum), kemampuan bernegosiasi, kemampuan memecahkan masalah, kreativitas, kepemimpinan, pengambilan keputusan, kooperatif, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT

Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill

Hard skill sifatnya spesifik untuk pekerjaan tertentu. Misalnya seorang dokter harus memiliki kemampuan untuk mendiagnosa suatu penyakit. Pengetahuan tersebut tidak akan berguna untuk seorang desainer grafis. Sementara itu soft skill lebih bersifat umum dan berkaitan dengan kepribadian seseorang.
M. Zein Permana menulis hard skill lebih mudah diseleksi karena dapat dilihat melalui pengalaman kerja, indeks prestasi, sertifikat, dan keterampilan-keterampilan lain yang kasat mata. Sedangkan soft skill seringkali membutuhkan interpretasi dan evaluasi oleh psikolog melalui psikotes atau wawancara mendalam.
Hard skill juga lebih mudah diukur dan dijelaskan menggunakan kriteria numerik atau “ya/tidak”. Di sisi lain soft skill seringkali sulit diukur dan biasanya dijelaskan dengan skala kualitatif.
ADVERTISEMENT
(ERA)