Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Insya Allah: Arti, Penggunaan Kata, dan Makna yang Sesungguhnya
27 Oktober 2021 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), insya Allah artinya jika Allah mengizinkan. Bambang Q-Anees dan Doel Wahab menerangkan dalam buku Islam Saves Your Life, kata insya Allah menunjukkan bahwa kelemahan merupakan sifat manusia di hadapan Allah.
Sebab, manusia hanya mampu berusaha dan segala sesuatu berada di tangan Allah sebagai Sang Penentu Kehidupan. Oleh karena itu, umat Islam diperintahkan untuk terus berikhtiar dan berharap pada kebaikan Allah dengan mengucapkan kata insya Allah.
Penggunaan Kata Insya Allah
Quraish Shihab menjelaskan dalam Tafsir al-Mishbah, penggunaan kata insya Allah menunjukkan adab bagaimana seorang Muslim menghadapi sesuatu di masa depan. Kata tersebut mengandung makna permohonan agar mendapat bantuan dari Allah SWT dalam menghadapi segala sesuatu.
ADVERTISEMENT
Pembahasan mengenai penggunaan kata insya Allah terdapat dalam Alquran surat Al Kahfi ayat 23-24 yang berbunyi:
وَلا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا . إِلّا أَنْ يَشَاءَ الله
Artinya: “Dan janganlah engkau mengatakan tentang sesuatu, ‘Aku akan melakukannya besok.’ Kecuali jika Allah menghendaki atau mengucapkan insyaallah.”
Dikisahkan oleh Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar mengenai asbabun nuzul ayat di atas, ketika itu orang-orang Quraisy meminta keterangan kepada Nabi Muhammad SAW mengenai perkataan Malaikat Jibril. Rasulullah pun berjanji akan menjawab pertanyaan-pertanyaan keesokan harinya.
Beliau pun berharap malamnya Jibril akan kembali datang untuk menyampaikan wahyu. Namun, Jibril tidak kunjung datang hingga 15 hari.
Kemudian Allah menurunkan ayat di atas. Tujuannya agar ketika Rasulullah dan umatnya berjanji, mereka mengucapkan insya Allah.
ADVERTISEMENT
Selain surat Al Kahfi ayat 23-24, ada juga dalil hadits yang membahas penggunaan kata insya Allah. Hadits tesebut didasari dari sabda Rasulullah SAW yang kemudian diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Berikut bunyi haditsnya:
“Sulaiman bin Dawud alaihimassalam berkata: “Sungguh aku akan berkeliling (menggilir) 100 istriku malam ini, sehingga tiap wanita akan melahirkan anak yang akan berjihad di jalan Allah.”
Malaikat mengucapkan kepada beliau: “Ucapkan Insya Allah.” Namun Nabi Sulaiman tidak mengucapkan dan lupa. Kemudian beliau berkeliling pada istri-istrinya. Hasilnya, tidak ada yang melahirkan anak kecuali satu orang wanita yang melahirkan setengah manusia.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lantas bersabda: “Kalau Nabi Sulaiman mengucapkan Insyaallah, niscaya beliau tidak melanggar sumpahnya dan lebih diharapkan hajatnya terpenuhi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
ADVERTISEMENT
Makna Insya Allah yang Sesungguhnya
Mengutip buku Etika Pendidikan Islam Perspektif Tafsir Manajemen Pendidikan oleh Abdul Muhyi dkk, meski arti insya Allah adalah jika Allah mengizinkan, namun masih banyak orang yang salah kaprah dalam menggunakan kata ini. Mereka menganggap bahwa kata insya Allah dapat digunakan agar dapat mengingkari suatu janji.
Padahal, kata insya Allah mengandung 99% pemenuhan dan 1% pengingkaran. Jadi, diperlukan kehati-hatian dalam mengucapkan kata insya Allah ketika berjanji. Jangan sampai memberikan janji palsu kepada seseorang dengan bersembunyi di balik kata insya Allah.
(NDA)