Konten dari Pengguna

Isi Kandungan Lukas 19: 1-10 yang Mengisahkan Pertobatan Zakheus

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
23 November 2022 17:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi alkitab Lukas 19: 1-10. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alkitab Lukas 19: 1-10. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Lukas 19: 1-10 menjelaskan tentang perjumpaan Yesus dan Zakheus. Dalam ayat ini diceritakan bahwa Zakheus mengalami pemulihan atas pertobatannya.
ADVERTISEMENT
Zakheus menjumpai pertobatan yang sesungguhnya. Di depan banyak orang, ia berkata, “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” (Lukas 19: 8)
Mengutip buku Soteriologi: Doktrin Keselamatan karya Johar T.H. Situmorang (2015), makna pertobatan yang sesungguhnya ialah ketika seseorang merasa takut pada perbuatan yang mengakibatkan dosa. Ia berani mengakui kesalahan kepada Tuhan dan berjanji tidak akan melakukannya lagi.
Hal ini telah dicontohkan oleh Zakheus dalam Lukas 19: 1-10. Bagaimana isi kandungan ayat tersebut? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut.

Isi Kandungan Lukas 19: 1-10

Sebelum memahami isi kandungan Lukas 19: 1-10, Anda perlu membaca ayatnya terlebih dahulu. Berikut redaksi lengkapnya untuk Anda:
Ilustrasi alkitab. Foto: pixabay
(19:1) Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. (19:2) Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. (19:3) Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. (19:4)Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. (19:5) Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." (19:6) Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. (19:7) Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." (19:8) Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas a  dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." (19:9) Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. (19:10) Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
ADVERTISEMENT
Secara garis besar, ayat tersebut mengisahkan tentang pertobatan dan keselamatan Zakheus sebagai pemungut cukai. Mengutip buku Bunga Rampai: Buah Pikiran Teologi yang Berdampak bagi Gereja Masa Kini karya Arif Yupiter (2020), Zakheus menyatakan bahwa Yesus bukanlah manusia biasa, melainkan Tuhan yang mulia.
Zakheus memahami bahwa Yesus adala pencipta langit dan bumi beserta segala isinya. Yesus berkuasa dan berdaulat membebaskan, mengampuni, serta memberikan keselamatan kepada umat. Oleh karena itu, atas dasar keimanan Zakheus berkata, “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin.”
Lukas 19: 1-10, Alkitab. Foto: pixabay
Sikap Zakheus ini menunjukkan keseriusan dan kesungguhannya atas kebaikan. Ini menjadi bukti bahwa dirinya bukanlah orang yang berdosa, meskipun telah mendapatkan celaan dan hinaan dari orang-orang. Zakheus pun mengumumkan bahwa ia mau berubah dan bertobat serta berpaling ke jalan yang benar.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Zakheus ini menandakan bahwa harta dunia hanya sementara, sedangkan beriman kepada Tuhan adalah hal yang paling utama. Kemudian Zakheus menganggap harta yang melimpah bukan tolak ukur untuk mendapatkan kebahagiaan yang sejati.
Ia menganggap bahwa kebahagiaan tersebut dapat hadir ketika kita mau mengenal dan memahami serta percaya kepada Tuhan dengan sebenar-benarnya. Dalam kisah tersebut dikatakan bahwa kepercayaan Zakheus ini telah membawanya pada keselamatan.
(MSD)