Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Isi Kandungan Surat Al Hadid Ayat 3 tentang Perasaan Was-Was
14 Januari 2022 12:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setiap manusia pastinya pernah mempertanyakan bagaimana awal dan akhir dari kehidupan yang sedang dijalani. Padahal pada dasarnya semua pertanyaan itu telah dijawab oleh Allah SWT dalam setiap firman-Nya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Membuka Tabir Pintu Langit, Allah SWT telah memberikan petunjuk kepada orang yang merasakan perasaan was-was dan terus memikirkan mata rantai penciptaan bumi dan manusia. Perasaan was-was tersebut adalah tipu daya setan kepada manusia. Seperti sabda Rasulullah SAW berikut.
“Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, segala puji bagi Allah yang mengembalikan tipu daya setan kepada waswas semata.” (HR. Abu Dawud)
Allah SWT telah memberikan petunjuk kepada orang yang mempertanyakan, “Allah yang menciptakan seluruh alam semesta, lantas siapa yang menciptakan Allah?”. Salah satu petunjuk tersebut tercantum dalam Alquran surat Al Hadid ayat 3.
Simak isi kandungan Surat Al Hadid ayat 3 dalam uraian berikut.
Isi Kandungan Al Hadid Ayat 3
Sebelum mengetahui isinya, berikut bunyi surat Al Hadid ayat 3:
ADVERTISEMENT
هُوَ ٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
Huwal-awwalu wal-ākhiru waẓ-ẓāhiru wal-bāṭin, wa huwa bikulli syai`in 'alīm.
Artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Dikutip dari buku Berakhlak & Beradab Mulia karangan Shaleh Ahmad Asy-Syaami, dari Al Hadid ayat 3 Rasulullah SAW menjelaskan bahwa “Yang Pertama” ada di alam semesta ini adalah Allah SWT, tidak ada sesuatu pun sebelum-Nya.
Segala sesuatu akan berakhir pada “Yang Terakhir” yang berarti tidak ada sesuatu setelah-Nya. Begitu pula dengan “Yang Zhahir” berarti sebuah ketinggian yang tidak ada sesuatu pun di atas-Nya.
Dari ayat ini dapat disimpulkan bahwa telah jelas diterangkan bagaimana rantai penciptaan alam semesta, sehingga tidak perlu lagi merasa was-was akan hal tersebut.
Ayat dan Hadits tentang Rasa Was-was
Disadur dari buku Berakhlak & Beradab Mulia karangan Shaleh Ahmad Asy-Syaami, tidak ada seorang pun yang selamat dari perasaan was-was, sehingga segera mohon perlindungan Allah SWT ketika mengalaminya. Berikut ayat Al Quran dan hadits tentang perasaan was-was yang dapat direnungkan umat Muslim.
ADVERTISEMENT
1. QS. Yunus ayat 94
فَإِن كُنتَ فِى شَكٍّ مِّمَّآ أَنزَلْنَآ إِلَيْكَ فَسْـَٔلِ ٱلَّذِينَ يَقْرَءُونَ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلِكَ ۚ لَقَدْ جَآءَكَ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ ٱلْمُمْتَرِينَ
Artinya: “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu.”
2. HR. Muttafaq alaih
“Orang senantiasa bertanya-tanya dalam dirinya, hingga ada orang yang bertanya, ‘Jika Allah menciptakan makhluk, maka siapa yang menciptakan Allah?’ Maka, siapa yang mendapati pertanyaan atau was-was seperti itu, segera ber-isti’adzah kepada Allah dan hentikan was-was itu.” (HR. Muttafaq alaih)
ADVERTISEMENT
3. QS. Fushshilat ayat 36
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ نَزْغٌ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
Artinya: “Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(DND)