Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Isi Kandungan Surat Ar Ra'd Ayat 28 tentang Keutamaan Beriman
26 November 2021 8:26 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ar Ra'd adalah surat urutan ke-13 dalam Alquran yang terdiri dari 43 ayat dan digolongkan sebagai surat Makiyyah. Mengutip buku Tafsir al-Munir; Aqidah, Syariah, Manhaj oleh Prof. Wahbah az-Zuhaili, surat ini dinamakan Ar Ra’d karena mengandung pembahasan tentang petir, kilat, halilintar, dan penurunan hujan dari awan yang tercantum dalam ayat 12 dan 13.
ADVERTISEMENT
Namun secara garis besar, surat Ar Ra’d menekankan ajaran Allah SWT kepada umat-Nya mengenai hukum sebab dan akibat. Allah tidak akan pilih kasih dalam menetapkan hukuman kepada ciptaan-Nya. Balasan atau hukuman merupakan konsekuensi dari ketaatan dan keingkaran terhadap hukum Allah.
Surat ini juga membahas tentang tauhid, peran seorang nabi, balasan serta bantahan terhadap berbagai pendapat orang-orang musyrik yang sesat, dan bagaimana orang-orang yang beriman akan menerima balasan luar biasa dari Allah SWT.
Sebagaimana disebutkan dalam surat Ar Ra’d ayat 28 tentang keutamaan menjadi orang beriman:
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
ADVERTISEMENT
Memahami surat Ar Ra’d ayat 28 bisa memperkuat iman umat Muslim serta bantu memahami sifat kesucian dan kesempurnaan Allah SWT. Apa makna dari surat Ar Ra'd ayat 28? Ketahui lebih lanjut dalam ulasan di bawah ini.
Surat Ar Ra'd Ayat 28 Menjelaskan tentang Apa?
Mengutip situs resmi Kementerian Agama RI, surat Ar Ra’d ayat 28 menjelaskan orang-orang yang mendapatkan tuntunan Allah SWT, yaitu orang-orang beriman kepada-Nya dan Nabi Muhammad SAW.
Mereka yang beriman dan mengingat Allah hatinya akan menjadi tenteram. Kehidupan orang beriman akan tenang dan tidak akan merasa gelisah, takut atau khawatir.
Dengan demikian, ketenangan tersebut akan mendorong mereka untuk melakukan amal yang baik dan merasa bahagia dengan kebajikan yang telah diamalkannya. Pada intinya, iman dan mengingat Allah akan mendatangkan kebahagiaan dan tempat kembali yang baik di sisi Allah pada hari akhir.
ADVERTISEMENT
Iman akan membuat seseorang menjadi orang yang lebih baik. Tidak seperti orang-orang musyrikin yang selalu mencela Allah dan Rasulullah SAW.
Bagi orang-orang musyrik, hidup mereka tidak akan bahagia dan dipenuhi kegelisahan. Kegelisahan tersebut akan menghambat mereka dari menerima ajaran dari Allah sehingga sulit untuk melakukan kebaikan dan terjerumus dalam kesesatan.
(ADB)