Isi Renungan Lukas 23:35-43 tentang Pengampunan untuk Umat Kristen

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
23 November 2022 9:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi merenungi Lukas 23:35-43. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi merenungi Lukas 23:35-43. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kisah mengenai penyaliban Yesus Kristus telah diabadikan dalam banyak ayat Alkitab. Salah satu rangkaian ayat yang menceritakannya adalah Lukas 23:35-43.
ADVERTISEMENT
Lukas 23:35-43 merupakan bagian dari Lukas 23 yang terdapat dalam naskah Perjanjian Baru Alkitab. Pelayanan dan pengajaran Yesus digambarkan cukup jelas dalam sembilan ayat tersebut.
Karena alasan tersebut, banyak umat Kristen yang menjadikan Lukas 23:35-43 sebagai bahan renungan bersama. Agar lebih mudah memaknainya, simak isi renungan Lukas 23:35-43 berikut ini.

Makna Lukas 23:35-43

Ilustrasi Alkitab. Foto: Pixabay
Sebelum mengetahui isi kandungannya, ada baiknya untuk membaca ayat Alkitabnya terlebih dahulu. Berikut bunyi Lukas 23:35-43:
(35) Orang banyak berdiri di satu dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.”
(36) Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya.
ADVERTISEMENT
(37) Dan berkata: “Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!”
(38) Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: “Inilah raja orang Yahudi.
(39) Seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Dia, katanya: “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!”
(40) Tetapi yang seorang menegur dia, katanya: “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
(41) Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.”
(42) Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”
(43) Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
Ilustrasi Alkitab. Foto: Pixabay
Secara garis besar, Lukas 23:35-43 berbicara tentang pengampunan Yesus bagi orang berdosa yang bertobat. Mengutip Tabloid Reformata Edisi 138, ayat tersebut menceritakan bahwa ketika Yesus disalib, para ahli Taurat berteriak, “Hei, Engkau, katanya Mesias, maka selamatkan dirimu!”
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, para tentara juga turut mengejek Yesus dan memberikan anggur asam kepada-Nya untuk membuat Dia menderita lebih lama. Jika Yesus lebih lama tergantung di salib, artinya orang-orang akan lebih lama menikmati penderitaan tersebut.
Ketika banyak orang mengolok-olok Yesus, di sisi kiri dan kanan-Nya terjadi perdebatan antara dua penjahat yang juga disalibkan. Penjahat yang satu meminta kepada Yesus untuk menyelamatkannya jika Dia benar-benar anak Allah.
Sedangkan, penjahat lainnya justru langsung menegur dan mengatakan bahwa mereka memang layak dihukum karena perbuatan mereka, berbeda dengan Yesus yang sama sekali tidak bersalah sehingga tidak layak disalib.
Kisah tersebut masih relevan dengan zaman sekarang. Banyak umat Kristen yang tidak lantas bertobat ketika terbelenggu dalam dosa. Mereka justru merasa baik-baik saja, bahkan nyaman dengan situasi itu. Sikap ini menunjukkan bahwa mereka memilih untuk menjadi penjahat yang menghujat Yesus.
ADVERTISEMENT
Sebagai umat Kristen yang beriman, sikap tersebut harus ditinggalkan. Ketika merasa berdosa, datanglah kepada-Nya, akui kuasa-Nya, akui kesalahan yang diperbuat, tobatlah kepada-Nya dengan sungguh-sungguh. Sesungguhnya, Tuhan akan mengampuni dosa dan menyelamatkan umat yang menyadari kesalahannya.
(ADS)