Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Isi Surat Al Baqarah Ayat 42 tentang Perintah Jujur beserta Hikmahnya
15 Oktober 2021 8:29 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jujur merupakan salah satu akhlak yang mulia di mata Allah SWT. Ini merupakan sifat yang harus dimiliki setiap orang beriman. Perintah berperilaku jujur tertuang dalam Alquran pada Surat Al Baqarah ayat 42 yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
وَ لَا تَلۡبِسُوا الۡحَقَّ بِالۡبَاطِلِ وَ تَکۡتُمُوا الۡحَقَّ وَ اَنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ
Artinya: Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya.
Ayat di atas menjelaskan bahwa setiap orang harus memiliki sifat jujur. Caranya adalah dengan mengatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah. Orang yang memiliki sifat jujur tidak akan menggabungkan antara yang benar dan yang salah.
Dikutip dari laman quran.kemenag.go.id, asbabun nuzul diturunkannya surat Al Baqarah ayat 42 karena perbuatan tercela kaum Bani Israil. Mereka menyembunyikan kebenaran Kitab Taurat tentang pemberitahuan kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai penutup dari semua rasul Allah.
Ayat di atas juga ditujukan kepada orang-orang yang berkuasa agar selalu bersikap jujur dan tidak mencampuradukkan antara keadilan dan kedzaliman.
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW juga memerintahkan kepada umat Muslim untuk berperilaku jujur di setiap kondisi. Itu karena perilaku jujur dapat mengantarkan seseorang masuk surga.
Dikutip dari buku Islam Dalam Berbagai Dimensi oleh Daud Rasyid, hal tersebut tercatat dalam hadist yang diriwayatkan oleh ibnu Mas’ud. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya kejujuran akan membimbing kepada kebaikan, dan kebaikan akan membimbing ke surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur, Allah akan mencatatnya sebagai orang yang jujur di sisi-Nya. Dan sesungguhnya kedustaan akan mengantarkan seseorang kepada kejahatan. Dan kejahatan akan menggiringnya ke neraka. Jika seseorang berdusta maka ia akan dicatat sebagai seorang pendusta di sisi-Nya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi, sudah sepatutnya umat Muslim berperilaku jujur kepada siapapun, baik kepada Allah, orang lain, maupun diri sendiri. Perilaku jujur memiliki hikmah yang luar biasa, yaitu:
ADVERTISEMENT
Hikmah berperilaku jujur
Berlaku jujur dalam setiap kesempatan memang sulit, namun setiap jika dilakukan pasti akan membawa kebaikan pada hidup seseorang. Dikutip dari buku Pendidikan Karakter oleh Aat Agustini, SKM, dkk., ada beberapa hikmah yang bisa dipetik dari perilaku jujur.
(IPT)