Isim Istifham: Arti, Kaidah Penggunaan, dan Contohnya dalam Alquran

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
26 Januari 2022 16:46 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Alquran. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Alquran. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketika seseorang membaca dan memahami isi Alquran, ia akan mendapatkan ungkapan-ungkapan dalam bentuk isim istifham. Secara istilah, isim istifham berarti ungkapan permintaan atau penjelasan (thalabul fahm).
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa Arab, isim istifham merupakan gabungan dari kata isim dan istifham. Isim berarti kata yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu, sedangkan istifham adalah mengharapkan untuk memahami atau mengetahui sesuatu yang belum diketahui.
Menurut Drs. H. Ahmad Izzan dalam buku Studi Kaidah Tafsir Alquran, pengertian isim istifham adalah kata yang dipakai untuk bertanya. Isim istfiham yang lazim digunakan dalam Alquran terdiri dari 9 macam, yakni: Ma (apa), man (siapa), kaifa (bagaimana), mata (kapan), ayyana (bilamana), anna (darimana), kam (berapa), aina (di mana), ayyu (apa/siapa).
Mengenai kaidah penggunaan isim istifham dalam Alquran akan dijelaskan lebih lengkap lewat uraian di bawah ini.

Kaidah Penggunaan Isim Istifham dalam Alquran

Alquran. Foto: Freepik
Dikutip dari buku Bahasa Arab Bahasa Alquran terbitan Deepublish, kaidah isim istifham yang kerap digunakan dalam Alquran beserta contohnya adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Ma (Apa)
Isim istifham untuk menunjukkan kata tanya ma ditandai dengan adanya huruf hamzah. Ini berfungsi untuk menanyakan sesuatu yang tidak berakal. Contohnya ada dalam ayat berikut:
مَا سَلَـكَكُمۡ فِىۡ سَقَرَ
Maa salakakum fii saqar
Artinya: "Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?"
2. Man (Siapa)
Isim istifham dipakai untuk menanyakan makhluk yang mempunyai akal. Contohnya dalam ayat berikut:
قَالُوۡا سَمِعۡنَا فَتًى يَّذۡكُرُهُمۡ يُقَالُ لَهٗۤ اِبۡرٰهِيۡمُ
Qooluu sami'naa fatany yazkuruhum yuqoolu lahuuu Ibraahiim
Artinya: “Mereka (yang lain) berkata: Siapakah yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami?” (QS. Al Anbiya: 60)
3. Mata (Kapan)
Isim istifham berfungsi untuk menanyakan waktu, baik yang sudah lampau maupun yang akan datang. Contohnya:
ADVERTISEMENT
يَقُوۡلَ الرَّسُوۡلُ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مَعَهٗ مَتٰى نَصۡرُ اللّٰهِؕ اَلَاۤ اِنَّ نَصۡرَ اللّٰهِ قَرِيۡبٌ
yaquular Rasuulu wallaziina aamanuu ma'ahuu mataa nasrul laah; alaaa inna nasral laahiqariib
Artinya: “…, sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (QS. Al Baqarah: 214)
4. Ayyana (Bilamana)
Ayyana juga merupaka isim istifham yang dipakai untuk menanyakan waktu, namun hanya berkenaan dengan masa yang akan datang. Contohnya:
يَسۡـَٔـلُ اَيَّانَ يَوۡمُ الۡقِيٰمَةِؕ
Yas'alu ayyyaana yawmul qiyaamah
Artinya: “Dia bertanya: Kapankah hari Kiamat itu?” (QS. Al Qiyamah: 6)
Alquran. Foto: Freepik
5. Kaifa (Bagaimana)
Lafal kaifa biasanya dipakai untuk menanyakan perihal keadaan sesuatu. Contohnya ada pada ayat berikut:
وَكَيۡفَ تَكۡفُرُوۡنَ وَاَنۡـتُمۡ تُتۡلٰى عَلَيۡكُمۡ اٰيٰتُ اللّٰهِ وَفِيۡكُمۡ رَسُوۡلُهٗ ؕ وَمَنۡ يَّعۡتَصِمۡ بِاللّٰهِ فَقَدۡ هُدِىَ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسۡتَقِيۡمٍ
ADVERTISEMENT
Wa kaifa takfuruuna wa antum tutlaa 'alaikum Aayaatul laahi wa fiikum Rasuuluh; wa mai ya'tasim baillaahi faqad hudiya ilaa Siraatim Mustaqiim
Artinya: “Dan bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya (Muhammad) pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sungguh, dia diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Ali Imran: 101)
6. Anna (Darimana)
Isim istifham ini dipakai untuk menanyakan asal usul mengenai sesuatu. Contohnya ada dalam ayat berikut:
قَالَ رَبِّ اَنّٰى يَكُوۡنُ لِىۡ غُلٰمٌ وَّكَانَتِ امۡرَاَتِىۡ عَاقِرًا وَّقَدۡ بَلَـغۡتُ مِنَ الۡـكِبَرِ عِتِيًّا‏
Qoola Rabbi annaa yakuunu lii ghulaamunw wa kaanatim ra atii aaqiranw wa qad balaghtu minal kibari 'itiyyaa
ADVERTISEMENT
Artinya: “Dia (Zakaria) berkata: Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai usia yang sangat tua?” (QS. Maryam: 8)
7. Kam (Berapa)
Lafal kam berfungsi untuk menanyakan jumlah atau bilangan. Berikut contohnya dalam surat Al Baqarah:
قَالَ لَبِثۡتُ يَوۡمًا اَوۡ بَعۡضَ يَوۡمٍ‌ؕ
Qoola kam labista qoola labistu yawman
Artinya: “…, Dan (Allah) bertanya: Berapa lama engkau tinggal (di sini)? Dia (orang itu) menjawab: "Aku tinggal (di sini) sehari atau setengah hari.” (QS. Al Baqarah: 259)
8. Ayna (Di mana)
Isim istifham ini digunakan untuk menanyakan tempat. Contohnya adalah sebagai berikut:
فَاَيۡنَ تَذۡهَبُوۡنَؕ
Fa ayna tazhabuun
Artinya: “Maka ke manakah kamu akan pergi?” (QS. At Takwir: 26)
ADVERTISEMENT
9. Ayyu (Apa/Siapa)
Isim istifham ini berfungsi untuk menanyakan apa atau siapa di antara banyaknya pilihan. Berikut contoh ayatnya:
فَاَىُّ الۡفَرِيۡقَيۡنِ اَحَقُّ بِالۡاَمۡنِ‌ۚ اِنۡ كُنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ‌ۘ
Fa aiyul fariiqaini ahaqqu bil amni in kuntum ta'lamuun
Artinya: “Manakah dari kedua golongan itu yang lebih berhak mendapat keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui?” (QS. Al An’am: 81)
(NDA)