Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Istighosah: Pengertian, Dalil, Jenis-jenis, Tujuan, dan Manfaatnya
10 November 2021 17:01 WIB
·
waktu baca 1 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kata istighosah berasal dari al-ghouts yang berarti pertolongan. Dalam tata bahasa Arab, kalimat yang serupa adalah istaf'ala (permintaan) atau istif'al (pemohonan).
ADVERTISEMENT
Menukil buku Himpunan Teks Khutbah Jumat oleh Dr. Agus Hermanto dkk, istighosah menurut ahli Nahwu, yaitu meminta pertolongan kepada Allah SWT atau seseorang (yang mampu).
Anjuran untuk beristighosah bagi umat Muslim tercantum dalam beberapa hadits salah satunya berbunyi:
“Matahari akan mendekat ke kepala manusia di hari kiamat, sehingga keringat sebagian orang keluar hingga mencapai separuh telinganya, ketika mereka berada pada kondisi seperti itu, mereka beristighosah (meminta pertolongan) kepada Nabi Adam, kemudian kepada Nabi Musa kemudian kepada Nabi Muhammad.” (HR. Al Bukhari).
Jenis-jenis Istighosah
Merujuk buku Surat Yaasiin Tahlil dan Istighosah oleh K. Zainuri Ihsan dan Ust. H. Mochtar Hidayat, istighosah terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Istighosah yang diperintahkan, yaitu istighosah kepada Allah Ta'ala. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam Alquran surat Al An‘am dan Al An Faal berikut ini:
ADVERTISEMENT
قُلْ أَرَأَيْتَكُمْ إِنْ أَتَاكُمْ عَذَابُ اللَّهِ أَوْ أَتَتْكُمُ السَّاعَةُ أَغَيْرَ اللَّهِ تَدْعُونَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَبَلْ إِيَّاهُ تَدْعُونَ فَيَكْشِفُ مَا تَدْعُونَ إِلَيْهِ إِنْ شَاءَ وَتَنْسَوْنَ مَا تُشْرِكُونَ
Artinya: "Katakanlah: 'Terangkan kepadaku jika datang siksaan Allah kepadamu atau datang kepada kamu hari kiamat, apakah kamu menyeru sembahan lain selain Allah jika kamu orang-orang yang benar!' (Tidak) hanya Dia-lah yang kamu seru, maka Dia menghilangkan bahaya yang karenanya kamu meninggalkan sembahan-sembahanmu yang kamu sekutukan dengan Allah." (QS. Al An'am: 40-41).
اِذْ تَسْتَغِيْثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ اَنِّيْ مُمِدُّكُمْ بِاَلْفٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُرْدِفِيْنَ
Artinya: "(Ingatlah) ketika kamu memohon pertolongan pada Allah lalu diperkenankannya bagimu: "Sesungguh"ya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang beturut- turut." (QS. Al Anfaal: 9).
ADVERTISEMENT
2. Istighosah yang diperbolehkan, yaitu istighosah (meminta bantuan) kepada seseorang yang mempunyai sifat hayyun (hidup), qadir (mampu), dan ada di hadapan kita. Allah SWT berfirman:
وَدَخَلَ الْمَدِيْنَةَ عَلٰى حِيْنِ غَفْلَةٍ مِّنْ اَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيْهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلٰنِۖ هٰذَا مِنْ شِيْعَتِهٖ وَهٰذَا مِنْ عَدُوِّهٖۚ.
Artinya: “Dan dia (Musa) masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka dia mendapati di dalam kota itu dua orang laki-laki sedang berkelahi; yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan yang seorang (lagi) dari pihak musuhnya (kaum Fir‘aun).” (QS. Al Qashas: 15).
Ayat di atas berkenaan dengan kaum Bani Israil yang beristighosah kepada Nabi Musa untuk mengalahkan musuh mereka, Fir'aun.
3. Istighosah yang dilarang, yaitu istighosah kepada selain Allah. Seperti kepada orang yang sudah meninggal, yang gaib (jin dan lain sebagainya atau manusia yang tidak ada di hadapannya) atau pun orang yang tidak mempunyai ilmu agama.
ADVERTISEMENT
Tujuan dan Manfaat Istighosah
Dijelaskan oleh Muhtarudin dalam buku Bingkai Pembiasaan Anak Saleh, tujuan istighosah adalah sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT dan untuk menambah iman, pengabdian serta kematangan cita-cita hidup. Adapun manfaat dari istighosah, yaitu:
(NDA)