Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Jadi Surat Terpendek dalam Al-Quran, Ini Arti dan Asbabun Nuzul Al-Kautsar
27 Maret 2023 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Surat terpendek dalam Al-Quran adalah Al-Kautsar yang terdiri dari tiga ayat. Al-Kautsar merupakan surat ke-108 dan termasuk golongan makkiyah.
ADVERTISEMENT
Menurut Juhana Nasrudin dalam buku Kaidah Ilmu Tafsir Al Quran Praktis, makkiyah adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebelum berhijrah ke Madinah. Arti nama surat ini adalah nikmat yang banyak.
Bagaimana bacaannya dan apa sebab turunnya ayat-ayat dalam Al-Kautsar? Berikut informasi yang telah dirangkum dari berbagai sumber tentang surat terpendek dalam Al-Quran tersebut.
Sekilas tentang Surat Al-Kautsar
Hannah Dewi Latifah dalam buku Selalu Ada Keajaiban mengatakan, nama surat Al-Kautsar diambil dari kata terakhir dalam ayat pertama yang artinya kebaikan yang sangat banyak. Kebaikan tersebut adalah karunia Allah berupa telaga Kautsar di surga.
Dalam sebuah hadis, Anas bin Malik berkata:
أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ الْمُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ بَيْنَمَا ذَاتَ يَوْمٍ بَيْنَ أَظْهُرِنَا يُرِيدُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ أَغْفَى إِغْفَاءَةً ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ مُتَبَسَمًا فَقُلْنَا لَهُ مَا أَضْحَكَكَ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ نَزَلَتْ عَلَى آنِفًا سُورَةٌ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
ADVERTISEMENT
( إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ ) ثُمَّ قَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَا الْكَوْثَرُ قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ نَهْرُ وَعَدَنِيهِ رَبِّي فِي الْجَنَّةِ آنِيَتُهُ أَكْثَرُ مِنْ عَدَدِ الْكَوَاكِبِ تَرِدُهُ عَلَى أُمَّتِي فَيُخْتَلَجُ الْعَبْدُ مِنْهُمْ فَأَقُولُ يَا رَبِّ إِنَّهُ مِنْ أُمَّتِي فَيَقُولُ لِي إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثَ بَعْدَكَ
Artinya: "Suatu hari Rasulullah berada di antara kami, dan tiba-tiba beliau tertidur sebentar. Kemudian beliau mengangkat kepalanya sambil tersenyum, maka kami bertanya kepadanya,
'Wahai Rasulullah, apakah yang membuat engkau tersenyum? Beliau menjawab, 'Tadi baru saja turun surat (Al-Kautsar). Bismillaahirrahmaanirrahiim, Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terpuruk (QS. Al-Kautsar (108): 1-3).
ADVERTISEMENT
Kemudian beliau bersabda, 'Apakah kalian tahu apa Al Kautsar itu?' Kami menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.'
Lalu Rasulullah bersabda, 'Al-Kautsar adalah sebuah telaga yang telah dijanjikan Rabbku untukku di surga, bejananya (tempat airnya) sebanyak jumlah bintang-bintang di langit.
Umatku banyak yang datang kepadaku, namun salah seorang umatku ini ditarik-Nya, maka aku berkata. 'Ya Rabbi, dia umatku.' Lalu Allah berfirman, 'Engkau tidak tahu apa yang terjadi setelah engkau wafat." (HR. Nasai).
Dari hadis tersebut dapat diketahui bahwa meski bacaan surat Al-Kautsar pendek, namun ia memiliki arti dan kandungan luar biasa. Mulai dari perintah melaksanakan shalat dan kurban kepada Muslim hingga fakta bahwa Rasulullah memiliki pengikut yang banyak hingga hari kiamat.
ADVERTISEMENT
Asbabun Nuzul Surat Al Kautsar
Seperti surat lain dalam Al-Quran, ada sebab mengapa Allah turunkan surat Al-Kautsar kepada Rasulullah SAW. Menurut Efi Fitriyah dalam buku Asbabun Nuzul for Kids, hal itu tak lepas dari kesedihan yang dialami Rasulullah.
Saat itu Rasulullah kehilangan Qasim yang tak lama disusul oleh Abdullah, dua anak laki-laki dari pernikahannya dengan Khadijah. Pada masa jahiliah, kaum Quraisy merasa malu memiliki anak perempuan dan sangat bangga dengan anak laki-laki.
Orang-orang kafir pun mulai mengolok Nabi Muhammad. Salah satu orang kafir Quraisy yang gemar melakukannya adalah Ash bin Wail.
Mengutip buku At-Tadzkir: Metode Menghafal Juz 'Amma susunan Tim Genta Hidayah, Ash bin Wail bahkan menjuluki Rasulullah sebagai abtar yang artinya orang yang terputus keturunannya.
ADVERTISEMENT
Kaum Quraisy menganggap saat Rasulullah tak lagi memiliki anak laki-laki, maka namanya akan terlupakan. Namun, Allah mematahkan anggapan itu dengan menurunkan tiga ayat Al-Kautsar.
(NSA)