Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Jangan Salah, Ramadan Kareem Artinya Beda dengan Ramadan Mubarak
18 Februari 2021 8:31 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak umat Muslim di Tanah Air yang mengucapkan Ramadan Kareem ketika memasuki bulan suci. Istilah ini kerap dipahami sebagai ucapan selamat yang serupa dengan Ramadan Mubarak. Benarkah demikian?
ADVERTISEMENT
Melansir dari metro.co.uk, kareem artinya murah hati. Oleh sebab itu Ramadan Kareem dapat diterjemahkan menjadi “semoga Ramadan bermurah hati untuk Anda”.
Ungkapan ini menjadi subjek yang diperdebatkan dengan alasan bahwa bukan Ramadan yang memiliki kemurahan hati, tapi Allah SWT-lah yang menjadikannya demikian.
Oleh sebab itu, mengucapkan Ramadan Mubarak dirasa lebih pantas oleh sebagian kalangan. Makna dari Ramadan Mubarak adalah “Ramadan yang diberkati” atau “Ramadan yang bahagia”. Salah satu tokoh yang menganjurkannya adalah cendikiawan Arab Saudi, Sheikh Al-Uthaymeen.
"Seharusnya mengucapkan 'Ramadan Mubarak', atau apapun yang mirip dengannya. Karena bukan Ramadan itu sendiri yang pemurah hingga bisa menjadi kareem. Allah-lah yang menempatkan rahmat di dalamnya dan menjadikannya bulan istimewa," kata Sheikh Al-Uthaymeen kepada The Express.
Ramadan Mubarak paling umum digunakan karena dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda:
ADVERTISEMENT
“Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan mubarak (bulan yang diberkahi). Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad).
Pada saat yang sama tidak sedikit pula yang meyakini bahwa penggunaan Ramadan Kareem diperbolehkan karena mencerminkan berkah yang Allah berikan kepada umat-Nya di bulan suci. Terlepas dari perdebatan yang ada, umat Islam harus menanggapi perbedaan dengan bijaksana.
(ERA)