Konten dari Pengguna

Jangan Termakan Hoaks, Ini Cara Mengenali Konten Asli kumparan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
18 Februari 2025 18:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Disinformasi konten kumparan. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Disinformasi konten kumparan. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Di media sosial, konten hoaks yang memakai template kumparan marak disebarkan pihak tak bertanggung jawab. Disinformasi ini awalnya hanya untuk meme atau konten satire.
ADVERTISEMENT
Namun, lama-kelamaan konten tersebut mulai memuat kepentingan politik maupun komersial yang dapat berdampak buruk terhadap masyarakat. Salah satu contoh kontennya adalah narasi 'Prabowo minta semua TV putar Indonesia Raya jam 6 pagi, tumbuhkan cinta tanah air'.
Konten itu diubah oleh pihak yang tak bertanggung jawab, dari kata ‘Indonesia Raya’ menjadi ‘Musik Reggae’. Sekilas, konten ini mungkin mudah dikenali sebagai hoaks.
Namun, kumparan khawatir terdapat pihak yang langsung percaya saat melihatnya. Oleh karena itu, kumparan membagikan tips bagaimana cara mengenali konten kumparan yang asli.

Cara Mengenali Konten Asli kumparan

Disinformasi konten kumparan. Foto: kumparan
Berikut cara mengenali konten asli kumparan agar tidak termakan hoaks yang beredar di media sosial.

1. Judul provokatif tanpa sumber yang jelas

Konten hoaks sering kali menggunakan judul yang bombastis atau berlebihan untuk menarik perhatian. Jika menemukan konten semacam itu di media sosial, pastikan untuk selalu mengecek sumbernya.
ADVERTISEMENT
Apabila tidak tercantum sumber yang kredibel, besar kemungkinan informasi tersebut tidak valid. Selain itu, jika kontennya berisi opini atau klaim tanpa dasar, waspadalah terhadap kemungkinan disinformasi.

2. Cek keaslian berita di kanal resmi kumparan

Beberapa pihak menyalahgunakan desain khas kumparan untuk menyebarkan informasi palsu. Jadi, selalu periksa apakah isi berita itu benar-benar berasal dari kumparan. Caranya bisa langsung mengecek di website maupun media sosial kumparan.
Jika sebuah informasi tersebar luas di media sosial tetapi tidak disertai tautan ke berita asli, ada kemungkinan itu adalah hoaks. Pastikan Anda selalu mengecek sumber asli sebelum mempercayai atau membagikan informasi tersebut.

4. Menggunakan foto atau video yang dimanipulasi

Hoaks sering menggunakan gambar atau video yang telah diedit atau diambil dari konteks yang berbeda. Lakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) untuk memastikan keasliannya.
ADVERTISEMENT

5. Bahasa yang cenderung emosional atau menghasut

Ilustrasi hoax. Foto: Shutter Stock
Hoaks sering menggunakan kata-kata yang berlebihan, bernada emosional, atau bertujuan untuk memancing kemarahan dan ketakutan. Jika suatu berita terasa terlalu sensasional, sebaiknya periksa kebenarannya terlebih dahulu.

6. Berasal dari akun anonim atau tidak kredibel

Banyak hoaks yang disebarkan oleh akun tanpa identitas jelas atau situs berita yang tidak memiliki rekam jejak terpercaya. Pastikan untuk selalu mengecek sumber dan kredibilitas akun media sosial yang membagikan informasi tersebut.

7. Memanfaatkan isu yang sedang viral

Hoaks sering muncul berbarengan dengan isu yang sedang ramai diperbincangkan. Itu karena pihak tak bertanggung jawab ingin memanfaatkan momentum untuk mempercepat penyebaran informasi palsu, sehingga penting untuk selalu mengecek ulang kebenarannya.

8. Terlalu baik atau terlalu buruk untuk dipercaya

Jika sebuah berita terdengar terlalu fantastis, seperti klaim bahwa pemerintah membagi-bagikan uang tanpa alasan yang jelas, biasanya itu adalah hoaks.
ADVERTISEMENT
Begitupun sebaliknya, cerita atau berita yang terlalu mengerikan bisa jadi adalah hoaks. Oleh karena itu, selalu periksa sumber berita dengan saksama.

9. Menggunakan data atau statistik yang dipelintir

Sejumlah hoaks biasanya sengaja menyertakan angka atau data yang tampak meyakinkan. Tapi sebenarnya data itu sudah dimanipulasi atau diambil di luar konteks. Jadi, selalu periksa sumber data dari lembaga resmi atau di website maupun media sosial kumparan.
STOP DISINFORMASI! 🚫
Telah beredar konten disinformasi yang dimodifikasi dari konten kumparan mengenai permintaan Presiden Prabowo Subianto untuk memutar Indonesia Raya, dengan judul yang tidak sesuai.
Cek kembali informasi di website dan media sosial resmi kumparan karena kumparan selalu Bicara Fakta Lewat Berita!
ADVERTISEMENT
Selengkapnya di sini: kum.pr/disinformasi
(DEL)