Jawaban Asholatu Khairum Minan Naum pada Adzan Subuh

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
21 Oktober 2022 11:20 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jawaban asholatu khairum minan naum. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jawaban asholatu khairum minan naum. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Adzan merupakan seruan, panggilan, atau pemberitahuan bahwa waktu shalat telah masuk. Umumnya, adzan akan dikumandangkan dari masjid atau musala melalui pengeras suara. Dalam sehari, adzan dikumandangkan sebanyak lima kali sesuai dengan jumlah waktu shalat wajib.
ADVERTISEMENT
Orang yang mengumandangkan adzan disebut sebagai muadzin. Adzan yang dilafalkan oleh muadzin harus dalam bahasa Arab. Bagi umat Islam yang telah mendengar seruan tersebut wajib untuk menjawabnya dan segera melaksanakan sholat.
Sejatinya, seruan adzan setiap shalat sama saja, namun dalam adzan subuh terdapat sedikit perbedaan. Di mana terdapat lafadz asholatu khairum minan naum yang memiliki arti "lebih baik sholat dari pada tidur."
Lalu, bagaimana seorang Muslim menjawab asholatu khairum minan naum saat mendengar adzan subuh? Simak penjelasannya berikut ini seperti yang dikutip dari situs web NU Online.

Cara Menjawab Asholatu Khairum Minan Naum pada Adzan Subuh

Ilustrasi jawaban asholatu khairum minan naum. Foto: Pexels
Bagi yang belum mengetahui, berikut jawaban lengkap dari adzan subuh yang dapat diterapkan.
Seruan: Allahu Akbar, Allahu Akbar
ADVERTISEMENT
Jawaban: Allaahu Akbar, Allaahu Akbar
Seruan: Ashadualailahaillallah, Ashadualailahaillallah
Jawaban: Ashadu allaa ilaaha illallah
Seruan: Ashaduannamuhammadarosuulullah
Jawaban: Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah
Seruan: Hayya 'ala solah
Jawaban: Laa haula walaa quwwata illaa billaah
Seruan: Hayya 'alal falah
Jawaban: Laa haula walaa quwwata illaa billaah
Seruan: Assolatu khairum minan naum
Jawaban: Sadaqta wa bararta wa ana dzaalika minasy syahidin
Seruan: Allahu Akbar, Allahu Akbar la ilaha illallah
Jawaban: Allahu Akbar, Laa ilaaha illallaah

Hakikat Shalat Subuh

Ilustrasi jawaban asholatu khairum minan naum. Foto: Pexels
Mengutip buku Fakta & Keajaiban Shalat Subuh (Mengulas Tuntas Fakta Ilmiah & keajaiban seputar Shalat Subuh) susunan M. Khalilurrahman Al-Mahfani shalat subuh merupakan shalat wajib yang dikerjakan pada pagi hari saat fajar tiba. Shalat subuh disebut juga dengan “Qur’anal fajr” yang artinya bacaan pada waktu fajar.
ADVERTISEMENT
Kewajiban untuk melaksanakan shalat subuh ini tercantum dalam surat Al-Isra ayat 78 yang artinya:
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir (Dzuhur dan Ashar) sampai gelap malam (Maghrib dan Isya) dan (dirikanlah pula) qur'anal fajr (shalat Subuh). Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”
Namun, banyak umat Islam yang kerap terlewatkan shalat subuh karena sulit untuk bangun pagi. Shalat subuh berjamaah merupakan ibadah wajib yang berat untuk dilaksanakan, kecuali oleh orang-orang yang benar-benar ikhlas mengharap ridha Allah SWT.
Diriwayatkan dari Ummu Aiman Ra, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian meninggalkan shalat secara sengaja. Barangsiapa yang meninggalkan shalat dengan sengaja, maka Allah SWT dan Rasul-Nya telah lepas tanggungan darinya." (HR Ahmad).
Rasulullah SAW bahkan menjadikan shalat subuh sebagai tolok ukur keimanan seseorang, sekaligus pembeda antara orang yang beriman dan munafik. Adapun orang yang lalai dari mengerjakan shalat subuh akan mendapatkan kerugian, antara lain:
ADVERTISEMENT

Keistimewaan Shalat Subuh

Ilustrasi jawaban asholatu khairum minan naum. Foto: Pexels
Masih dari sumber yang sama, berikut keistimewaan dari shalat subuh yang tidak terdapat pada shalat wajib lainnya.

1. Adzan subuh yang berbeda dengan adzan lainnya

Pada adzan subuh terdapat penambahan kalimat: "As-shalatu khairum minan naum" (2X) (yang artinya shalat itu lebih baik dari pada tidur) setelah kalimat "Hayya 'alal Falah." (HR. Abu Dawud dari Abu Mahdzurah).
Dua makna yang terkandung dalam kata tidur, yakni sesuatu yang sangat nyaman, gambaran nyamannya dan bahagianya hidup di dunia. Kedua, keterlenaan yaitu manusia terlena dalam tidurnya sehingga lupa beribadah kepada Allah SWT atau melakukan hal positif lainnya, seperti mengaji.
ADVERTISEMENT

2. Doa khusus setelah shalat subuh

Terdapat bacaan doa khusus setelah shalat subuh yang diajarkan oleh Rasulullah. Khusus pada shalat Subuh, Rasulullah menambahkan dzikir-dzikir dan doa-doa sebagai berikut:
لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله يحيي ويميت وهو على كل شيء قدير . الحمد
Laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyi wa yumitu wahuwa 'ala kulli syaiin qadir
Artinya: “Tak ada ilah yang berhak disembah selain Allah saja. la tidak memiliki sekutu. Milik-Nyalah kerajaan dan segala pujian. Dia Maha menghidupkan dan mematikan. Dia Maha kuasa atas segala sesuatu.”
Rasulullah bersabda, "barangsiapa setelah shalat Subuh sebelum meninggalkan tempat duduknya dan belum berbicara sedikitpun, mengucapkan dzikir doa tersebut sebanyak 10 kali, ditulis baginya 10 kebaikan, dihapus sepuluh kesalahan, diangkat baginya 10 derajat. Satu hari penuh ia terlindungi dari dari sesuatu yang tidak disukai, terlindungi dari setan, tidak ada dosa yang akan mencelakainya, kecuali syirik." (HR. Tirmidzi).
ADVERTISEMENT

3. Memendekan bacaan waktu shalat, kecuali subuh

Diriwayatkan dari Abu Barzah Al-Aslami Ra, "Rasulullah pada shalat Subuh, membaca 60 sampai 100 ayat, dan beliau pergi meninggalkan kami ketika kami sudah mengenali wajah sesama kami (maksudnya, sebentar lagi matahari terbit),"
Hal ini selaras dengan firman Allah SWT yang menyebut shalat subuh dengan "qur'anal fajr" yang memiliki arti bacaan pada waktu fajar (QS. Al-Isra': 78), sebagai isyarat agar dalam shalat subuh dibaca surat atau ayat-ayat yang panjang.

4. Shalat Subuh tidak bisa diqasar dan dijamak

Berbeda dengan shalat wajib lainnya, shalat subuh tidak boleh dijamak' dan di qashar, baik pada waktu bepergian maupun di rumah, pada saat haji, jihad, kondisi kurang aman, atau yang lain-lain.

5. Waktu subuh yang menjadi saksi

Dalam Al-Quran, Allah SWT bersumpah demi waktu fajar. Ini menandakan adanya keagungan yang terkandung dalam waktu fajar atau Subuh. Allah berfirman,
ADVERTISEMENT
والفجر.
Artinya: "Demi waktu fajar." (QS. Al-Fajr : 1).
Waktu fajar ini dianggap paling istimewa. Seluruh malaikat yang ada di langit turun ke bumi untuk menyaksikan seorang Muslim menunaikan shalat Subuh.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Shalat berjamaah lebih utama dari salah seorang kamu sendirian, berbanding dua puluh lima kali lipat. Malaikat penjaga malam dan siang berkumpul pada waktu Subuh." Kemudian Abu Hurairah berkata, "Kalau Anda mau bacalah: Inna qur'anal fajri kana masyhuda," (HR. Bukhari).
(ANS)