Konten dari Pengguna

Jawaban untuk Pertanyaan Pengalaman yang Diingat Saat Dipaksa Melakukan Sesuatu

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
3 Juni 2024 9:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pelatihan Mandiri merupakan program yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi para pendidik. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Pelatihan Mandiri merupakan program yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi para pendidik. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Pengalaman apa yang Anda ingat sampai sekarang ketika dipaksa melakukan sesuatu? Pertanyaan tersebut akan dijumpai oleh para guru yang mengikuti program Pelatihan Mandiri di Platform Merdeka Mengajar.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman Platform Merdeka Mengajar, Pelatihan Mandiri merupakan program yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi para pendidik. Program ini menyediakan berbagai modul yang disajikan secara singkat dan mudah dipahami, sehingga memudahkan para pendidik untuk melakukan pelatihan secara mandiri.
Salah satu modul yang dipelajari adalah modul yang berjudul "Bolehkah Memaksa?". Pada modul ini, para guru akan mempelajari mengenai dampak paksaan terhadap seorang murid. Selain itu, pada modul ini juga memuat berbagai pertanyaan reflektif, termasuk pertanyaan yang disebutkan sebelumnya.

Pengalaman Apa yang Anda Ingat sampai Sekarang Ketika Dipaksa Melakukan Sesuatu?

Ilustrasi seseorang menjawab pertanyaan "Pengalaman apa yang Anda ingat sampai sekarang ketika dipaksa melakukan sesuatu?". Foto: Pexels.com
Berikut contoh jawaban dari pertanyaan "Pengalaman apa yang Anda ingat sampai sekarang ketika dipaksa melakukan sesuatu?":
ADVERTISEMENT
Perlu diingat bahwa pernyataan di atas hanyalah sebuah contoh. Bapak/Ibu Guru dapat mengisinya sesuai dengan pengalaman yang masing-masing.
Cobalah untuk menceritakan pengalaman tersebut dan bagaimana dampaknya pada kondisi emosional agar dapat dijadikan sebagai bahan refleksi dalam mengajar siswa.

Apakah Sebagai Guru Boleh Memaksa Siswa?

Paksaan dalam kegiatan belajar-mengajar tidak sesuai dengan prinsip pendidikan di Indonesia. Foto: Pexels.com
Merujuk pada konten "Dipaksa Dulu, Nanti Terbiasa" dari kanal Microlearning Guru Belajar - Kemdikbud, memaksa siswa merupakan tindakan yang kontroversial dalam konteks pendidikan.
Tidak dimungkiri, strategi 'memaksa' bisa berhasil membuat anak belajar. Namun ini tidak akan bertahan lama dan akan ada dampak jangka panjang yang disebabkan oleh perilaku tersebut sehingga sangat perlu dipahami oleh para guru.
ADVERTISEMENT
Pertama, perilaku atau hal yang diajarkan secara paksaan tidak akan menjadi kebiasaan karena didasari oleh adanya paksaan dari luar, bukan motivasi internal siswa.
Kedua, siswa cenderung kurang tertarik atau bahkan antipati terhadap hal yang dipaksakan. Sebagai contoh, jika siswa dipaksa untuk mengikuti les matematika, mereka kemungkinan besar akan membenci mata pelajaran tersebut. Terakhir, siswa dapat kehilangan kemerdekaan berekspresi dan potensi mereka menjadi lebih terbatas.
Paksaan dalam kegiatan belajar-mengajar tidak sesuai dengan prinsip pendidikan di Indonesia dan bertentangan dengan konsep disiplin yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara.
Perilaku disiplin yang kuat adalah syarat untuk menjadi manusia yang merdeka. Namun, jika perilaku disiplin tidak berasal dari keinginan atau motivasi diri sendiri, hal tersebut tidak sesuai dengan konsep merdeka itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Sebagai alternatif, guru diharapkan dapat menerapkan cara-cara positif yang dapat membentuk perilaku disiplin yang kuat pada siswa. Beberapa metode yang dapat dilakukan adalah mengajak atau mendorong siswa melakukan hal-hal yang disenangi, membantu siswa menemukan inspirasi dan motivasi internal mereka, serta membuka ruang dialog dan diskusi dengan siswa.
Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan disiplin yang kuat berdasarkan motivasi internal mereka, bukan karena paksaan dari luar.
(SAI)