Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Jembatan Shiratal Mustaqim, Jalan Lurus di Atas Neraka Jahanam
11 Februari 2021 9:18 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Islam diyakini bahwa terdapat sebuah jembatan yang harus dilalui oleh seluruh umat Muslim di akhirat. Jembatan itu disebut dengan shiratal mustaqim atau jalan lurus di atas neraka jahanam.
ADVERTISEMENT
Menurut M. Abdul Mujieb, Syaifah, dan H. Ahmad Ismail M. dalam bukunya yang berjudul Ensiklopedia Tasawuf Imam Al Ghazali (2009: 432), shiratal mustaqim dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi "jalan yang benar", atau juga "titian di neraka sebesar rambut dan tajam sekali."
Dikisahkan bahwa orang yang pertama kali akan menyeberangi jembatan shiratal mustaqim adalah Rasulullah SAW dan umatnya. Tidak ada seorang pun yang berani bersuara, kecuali Rasulullah yang mengucap "Allahumma salim" yang artinya "Yaa Allah, selamatkanlah".
Bahkan dalam Alquran , kata shiratal mustaqim disebutkan sebanyak 10 kali. Salah satunya tercantum dalam Surat Al Imran ayat 51, yang berbunyi:
إِنَّ ٱللَّهَ رَبِّى وَرَبُّكُمْ فَٱعْبُدُوهُ ۗ هَٰذَا صِرَٰطٌ مُّسْتَقِيمٌ
Innallāha rabbī wa rabbukum fa'budụh, hāżā ṣirāṭum mustaqīm
ADVERTISEMENT
Artinya:
"Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus," (QS. Al Imran: 51)
Makna Shiratal Mustaqim
Dalam buku Wasathiyah dalam Alquran: Nilai-Nilai Moderasi Islam dalam Akidah, Syariat, Akhlak (2007: 69) karya Prof. Dr. Ali Muhammad Shallabi, Imam At Thabari meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA, dari Rasululah SAW, bahwa beliau bersabda:
Kemudian dia menyebutkan Quran. Lalu dia berkata, "itulah shiratal mustaqim."
Hal ini sebagaimana tercantum dalam Alquran di mana Allah SWT berfirman: "Tunjukilah kami jalan yang lurus".
Beberapa lainnya menyebut shirath al-mustaqim adalah agama Islam itu sendiri. Oleh karenanya, permintaan pertunjuk ke jalan yang lurus sebagaimana tercantum dalam Surat Al Fatihah ayat 6 yang merujuk kepada petunjuk bagi agama yang benar, yaitu Islam.
Sementara itu, dikutip dari buku karangan M. Abdul Mujieb, Syaifah, dan H. Ahmad Ismail M. berjudul Ensiklopedia Tasawuf Imam Al Ghazali (2009: 430), di dalam Alquran penjelasan mengenai shiratal mustaqim adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Islam adalah sebuah agama yang diberikan kenikmatan oleh Allah SWT dan bukan jalan bagi orang-orang yang dimurkai-Nya, bukan pula jalan bagi mereka yang sesat.
2. Islam adalah orang-orang yang berpegang teguh pada agama Allah SWT.
3. Agama yang benar adalah agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim AS, kemudian selanjutnya diteruskan kepada Nabi Muhammad SAW disempurnakan oleh Allah SWT.
4. Jalan Allah SWT yang mempunyai segalanya yang ada di bumi dan hanya kepada-Nya segala urusan dapat kembali.
5. Hanya Allah SWT tempat mengabdi bagi umat-Nya.
(HDP)