Konten dari Pengguna

Jembatan Shiratal Mustaqim Lengkap: Sifat dan Cara Melewatinya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
3 September 2021 13:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi neraka jahanam. Foto: unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi neraka jahanam. Foto: unsplash
ADVERTISEMENT
Jembatan Shiratal Mustaqim menjadi poin yang tidak pernah luput dalam pembahasan surga dan neraka. Menurut kisahnya, jembatan ini dibentangkan di atas neraka Jahannam dan permukaannya sangat licin, sehingga siapa saja yang melintasinya akan mudah terpeleset.
ADVERTISEMENT
Diriwayatkan dalam Ash-Shahihain, Abu Sa'id bertanya tentang Al-Jisr (jembatan), Beliau menjawab, "Tempat yang licin hingga mudah terpeleset." Selain itu, mengutip buku Islam On The Spot Jilid III karya Rian Hidayat, jembatan ini juga digambarkan sangat tipis ibarat sehelai rambut yang dibelah tujuh dan panjangnya pun tak hingga.
Jembatan Shiratal Mustaqim menjadi satu-satunya jalan menuju surga. Jembatan ini hanya bisa dilewati oleh orang-orang tertentu yang diridhoi oleh Allah SWT. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang jembatan Shiratul Mustaqim yang bisa Anda simak.

Jembatan Shiratal Mustaqim

Bab tentang jembatan Shiratul Mustaqim beserta sifat-sifatnya telah banyak dijelaskan dalam hadits-hadits shahih. Diriwayatkan dalam Shahih Muslim, hadits dari Abu Sa'id bahwa ia berkata, "Shirathal Mustaqim itu lebih lembut dibandingkan rambut dan lebih tajam daripada pedang.”
Ilustrasi neraka jahanam. Foto: pixabay
Adapula hadits Marfu' yang diriwayatkan Ibnu Mas'ud, dan hadist Mauquf dan Marfu' dari Salman. Mauquf lebih mendekati shahih dan ia menyebutkan, “Shiratal mustaqim bagaikan tajamnya pedang”.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Akidah Salaf vs Ilmu Kalam karya H. Masturi Ilham, orang-orang melewati Shirathal Mustaqim bergantung pada amal perbuatan sendiri. Sebagaimana diriwayatkan dalam Ash-Shahihain, hadits dari Abu Sa'id Al-Khudri bahwa Rasulullah bersabda yang artinya:
"Orang yang beriman (berjalan) bagaikan kedipan mata, bagaikan kilat, bagaikan angin, bagaikan kuda-kuda dan unta-unta terbaik. Di antara mereka ada yang selamat melewatinya tanpa cacat, sebagian ada yang cacat fisik, dan adapula yang dilemparkan ke dalam neraka Jahannam dengan kepala terbalik. Hingga kelompok terakhir mereka ditarik dengan keras.”
Kemudian diriwayatkan bahwa orang pertama yang akan melewati Shirathal Mustaqim adalah umat Nabi Muhammad SAW, tepatnya kaum fakir miskin dari kaum Muhajirin. Ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah dalam Ash-Shahihain.
Ilustrasi sedekah. Foto: unsplash
Mengutip buku Agar Dimudahkan Rezeki karya Asep Maulana, amalan yang dapat memudahkan seorang Muslim untuk melewati jembatan shiratal mustaqim salah satunya ialah sedekah yang ikhlas karena Allah Ta'ala. Maka, janganlah mengharap pujian dari sesama manusia ketika melakukan sedekah kepada orang lain. Berharaplah hanya kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
”Barang siapa berbuat kebaikan dengan bersedekah jadi dia diijinkan lewat ash shirat dengan memperoleh panduan”
(MSD)