Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Jenis-jenis Hadits Ahad Lengkap dengan Contohnya
19 Oktober 2021 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Secara bahasa, hadits ahad artinya hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi saja. Sedangkan secara istilah, hadits ahad mencakup seluruh hadits yang tidak mencapai derajat mutawatir.
ADVERTISEMENT
Hukum hadits ahad bermacam-macam, ada yang hasan, shahih, dan juga dhaif. Pengelompokan hukum hadits ini berdasarkan terpenuhinya syarat keshahihan atau diterimanya suatu hadits.
Jika dilihat dari jumlah periwayatannya, hadits ahad dibagi menjadi tiga jenis, yaitu hadits mahsyur, hadits aziz, dan hadits gharib. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang hadits ahad lengkap dengan jenis-jenis dan contohnya yang bisa Anda simak.
Jenis-jenis Hadits Ahad
Umumnya, hadits ahad memenuhi syarat keshahihan suatu hadits agar mampu menghasilkan ilmu dan dapat dijadikan sebagai dasar hukum Islam. Ini bisa mencakup beberapa perkara, seperti akidah, hukum syara’, fikih, dan lain-lain.
Mengutip buku Ilmu Hadits Dasar karya Atho'illah Umar, ada tiga jenis hadits ahad yang diketahui secara umum yaitu sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Hadits Masyhur
Secara bahasa, hadits masyhur berasal dari kata 'syaharah' yang bermakna penampakan sesuatu, kejelasan sesuatu, ketenaran sesuatu dan penyebaran sesuatu. Sedangkan secara istilah, hadits masyhur adalah hadits yang memiliki jalan sanad lebih dari dua perawi dan tidak mencapai derajat mutawatir.
Berikut contohnya yang diriwayatkan dari jalur Ibnu Umar:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَان َ “
"Islam dibangun diatas lima asas (yaitu) syahadat (persaksian) bahwa tidak Ilah yang hak kecuali Allah dan syahadat bahwa Muhammad itu Rasulullah, mendirikan shalat, memberikan zakat, haji dan puasa Ramadlan.”
ADVERTISEMENT
2. Hadits Aziz
Secara bahasa, kata Aziz adalah shifat musyabbahah dari kata kerja ‘azza-ya’izzu yang bermakna sedikit atau jarang. Sedangkan secara istilah, hadits aziz adalah hadits yang diriwayatkan oleh dua orang perawi dalam tiap thabaqat atau tingkatan.
Jumlah perawi hadits aziz memang lebih sedikit dibandingkan hadits masyhur, namun lebih kuat karena diriwayatkan melalui jalur tertentu.
Berikut contoh hadits aziz yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim:
أن الرسول الله صلى الله عليه وسلم قال: لايؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من والده وولده والناس أجمعين
Sesunguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah kalian beriman sampai aku menjadi yang paling ia cintai dari kedua orang tuanya, anaknya dan semua manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)
ADVERTISEMENT
3. Hadits Gharib
Mengutip buku Koreksi Tuntas Buku: 37 Masalah Populer oleh Abdurrahman Al-Mukaffi, secara bahasa, gharib bermakna sesuatu yang jauh atau asing. Sedangkan secara istilah, hadits gharib adalah hadits yang diriwayatkan oleh satu orang perawi saja.
Berikut contoh hadits gharib yang dikutip dari Shahih Bukhari:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ “
"Sesungguhnya amal itu dengan niat, dan sesungguhnya bagi masing-masing orang apa yang dia niatkan. Barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yangakan ia dapatkan atau kepada perempuan yang akan dia nikahi maka (hasil) hijrahnya adalah apa yang dia niatkan”. (Muttafaqun ‘alaih)
ADVERTISEMENT
(MSD)