Konten dari Pengguna

Jenis-Jenis Love Language dalam Hubungan Percintaan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
20 April 2022 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 23 Mei 2022 12:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi love language physical touch. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi love language physical touch. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Love language physical touch adalah bahasa cinta yang ditunjukkan seseorang melalui sentuhan fisik. Mereka yang memiliki love language ini suka berpegangan tangan, pelukan, dan ciuman untuk menunjukkan rasa cintanya kepada pasangan.
ADVERTISEMENT
Dalam hubungan romansa, mereka juga ingin diperlakukan hal yang sama. Sehingga, ketika bertemu orang dengan sikap tersebut, mereka akan jatuh cinta dan merasa dicintai olehnya.
Mengutip laman Family Centre, sentuhan yang tepat bisa menyampaikan kehangatan cinta dan keamanan bagi orang yang memiliki love language physical touch. Sementara pengabaian fisik justru membuat jarak di antara mereka semakin jauh.
Selain physical touch, ada juga love language lain yang dimiliki seseorang untuk menunjukkan rasa cintanya. Apa sajakah itu? Simak ragamnya dalam artikel berikut.

Jenis-Jenis Love Language

Love language menggambarkan cara orang menerima dan mengekspresikan rasa cinta dalam suatu hubungan. Jika pasangan saling mengerti satu sama lain, maka akan tercipta keharmonisan dalam hubungan tersebut.
Ilustrasi love language physical touch. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Netty Prastika, dkk., dalam buku Merawat Pernikahan (2019) menyebutkan ada lima jenis love language yang bisa dimiliki seseorang, yaitu physical touch, word of affirmation, quality time, act of service, dan receiving gift. Berikut penjelasan lengkapnya yang bisa Anda simak:

1. Word of affirmation

Word of affirmation artinya kata-kata afirmasi. Orang yang memiliki love language ini menunjukkan rasa cintanya melalui perkataan dan pengakuan yang sungguh-sungguh. Begitu pun ketika memiliki pasangan, mereka ingin diperlakukan hal yang sama.
Orang dengan love language word of afirmation biasanya menyukai kata-kata positif seperti pujian, ungkapan terima kasih, dan pengakuan cinta. Mereka sangat menghargai setiap apresiasi pasangan yang diberikan lewat kata-kata.
Bukan rayuan gombal, word of affirmation lebih menekankan pada pengakuan yang tulus. Misalnya berkata “Terima kasih ya, sudah menemaniku sampai hari ini, melewati suka duka bersama. Aku mencintaimu.”
ADVERTISEMENT

2. Quality time

Ilustrasi love language quality time Foto: pixabay
Bagi orang yang memiliki love language quality time, waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Kehadiran dan perhatian pasangan yang penuh membuat mereka merasa dicintai dan dihargai.
Di tengah kesibukkannya, orang yang memiliki love language quality time rela meluangkan waktu untuk bertemu pasangan. Meski sebentar, itu cukup untuk mengobati rasa rindu satu sama lain.
Mereka sangat tidak suka diacuhkan. Ketika pasangan cuek dan sibuk sendiri dengan urusannya, orang yang memiliki love language quality time akan merasa kecewa. Untuk itu, LDR (long distance relationship) sangat tidak disarankan untuk mereka.

3. Act of service

Mengutip Verywell Mind, orang yang memiliki love language act of service menunjukkan rasa cintanya melalui perbuatan. Mereka rela membantu pekerjaan pasangan, membawakan barangnya, dan antar jemput setiap waktu.
ADVERTISEMENT
Bahkan, mereka juga rela melakukan hal-hal kecil yang terkesan sepele seperti membukakan tutup botol untuk pasangannya. Di sisi lain, mereka sangat tidak menyukai keterlambatan, ingkar janji, dan sikap pasif dalam hubungan.
Ilustrasi love language act of service. Foto: pixabay

4. Receiving gift

Receiving gift artinya menerima hadiah. Orang yang memiliki love language ini menjadikan hadiah sebagai simbol cinta dan kasih sayangnya. Meski hanya hadiah kecil, mereka akan tetap senang dan menghargai usaha pasangannya.
Receiving gift ini berbeda dengan materialistik. Mereka tidak peduli seberapa mahal hadiah yang diberikan, melainkan ketulusan dan usaha ketika memberikan hadiah tersebut.
(MSD)