Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Jurnal Penerimaan Kas: Pengertian, Cara Pencatatan, dan Contohnya
1 Maret 2021 14:49 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jurnal penerimaan kas sangat penting untuk dimiliki sebuah perusahaan. Dari jurnal tersebut, perusahaan dapat memperoleh informasi mengenai transaksi apapun yang berpengaruh pada penambahan kas. Hal ini dibutuhkan untuk mengelola keuangan perusahaan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, arus kas keluar akan dicatat dalam jurnal pengeluaran kas. Dua jurnal ini penting karena analisa sumber dan penggunaan kas dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan. Tujuannya tentu saja agar tidak terjadi pemborosan atau ketidakefisienan dalam perusahaan.
Nah agar dapat menyusun jurnal penerimaan kas secara tepat, simak penjelasannya berikut ini:
Cara Pencatatan Jurnal Penerimaan Kas
Pada dasarnya jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat semua transaksi yang berpengaruh terhadap penambahan saldo perusahaan. Oleh sebab itu sisi debit terdiri dari kolom Kas dan Akun Potongan Penjualan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan di sisi kredit dicatat akun-akun yang menjadi sumber penerimaan uang. Misalnya kolom Piutang Dagang dan Penjualan. Untuk menampung penerimaan uang selain piutang dan penjualan, digunakan kolom Serba-serbi.
Adapun cara pencatatan kas yang masuk pada jurnal penerimaan kas adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Contoh Jurnal Penerimaan Kas
Berdasarkan penjabaran di atas, maka format jurnal penerimaan kas akan terlihat seperti ini:
Nah agar lebih paham, perhatikan contoh pencatatan jurnal penerimaan kas yang dikutip dari buku Ekonomi Jilid III Untuk SMA dan MA Kelas XII tulisan Alam S (2007).
Kasus
ADVERTISEMENT
Transaksi tersebut jika dicatat dalam jurnal penerimaan kas akan terlihat seperti ini:
(ERA)