Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kandungan Surat Maryam yang Dapat Dipetik dan Dijadikan Pelajaran
12 Januari 2021 9:51 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 11 Juli 2022 13:34 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Surat maryam merupakan surat ke-19 dalam Alquran yang terdiri dari 98 ayat. Surat ini termasuk ke dalam golongan surat Makiyyah karena hampir seluruh ayatnya diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.
ADVERTISEMENT
Dinamakan Maryam karena surat ini mengandung kisah seorang wanita yaitu Maryam yang merupakan ibu dari Nabi Isa AS. Dalam surat ini dijelaskan anugrah yang harus diterima oleh Maryam ketika ia mendapatkan seorang janin dalam kandungannya, sementara dirinya tidak pernah digauli oleh laki-laki.
Hal tersebut merupakan bukti kekuasaan Allah SWT dan menjadi hikmah bagi umat Islam untuk mengeratkan hubungannya dengan Allah SWT. Di negara Indonesia sendiri, surat ini kerap dibaca pada saat seorang wanita sedang hamil dengan tujuan untuk menceritakan perjuangan seorang perempuan.
Adapun kandungan dalam surat Maryam yang dapat dipetik dan dijadikan pelajaran untuk umat muslim adalah berikut ini.
Allah SWT Akan Selalu Ada Untuk Hamba-Nya
Maryam adalah seorang wanita yang tinggal sendirian dan memilih kehidupan untuk senantiasa berdoa kepada Allah SWT. Lalu malaikat Jibril datang kepadanya dan membawa berita tentang kehamilannya. Awalnya ia takut akan penilaian masyarakat tentang dirinya dan tidak bisa melakukan sendirian tanpa bantuan teman ataupun saudara.
Saat ia merasakan rasa sakit yang tidak tertahankan, dia merindukan kematian dan belas kasihan Allah yang tak terbatas. Allah SWT selalu ada dalam hidupnya dan menuntun Maryam untuk mendapatkan kekuatan. Hal ini dikisahkan dalam surat maryam ayat 23-25, yaitu:
ADVERTISEMENT
Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, "Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan." (Q.S. Maryam: 23)
Maka dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, "Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. (Q.S. Maryam: 24)
Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. (Q.S. Maryam: 25)
Bentuk Ikhtiar Seorang Ibu Untuk Kelancaran Persalinan
Allah SWT berfirman dalam surat maryam ayat 4-5 yang artinya:
"Dia berkata: Ya Tuhanku, sungguh tulang ku telah lemah dan kepala ku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepadaMu. Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabat sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugrahilah aku seorang anak dari sisi Mu" (Q.S. Maryam: 4-5).
ADVERTISEMENT
Surat ini menunjukkan seorang ibu senantiasa harus selalu beristigfar dan melakukan amalan baik untuk kelancarannya. Selain itu berdoa adalah keutamaan yang wajib dilakukan agar selalu dalam lindungan Allah SWT.
Sebagai Doa Untuk Anak yang Dikandung
Allah SWT berfirman:
"Dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya dan dia bukan orang yang sombong bukan pula orang yang durhaka". (Q.S. Maryam: 14).
Ayat tersebut menjadi salah satu doa keutamaan bagi ibu hamil, dimana harapan dari seorang ibu untuk anak yang dikandungnya yaitu melahirkan anak yang sholeh dan sholehah.
Allah Maha Penyayang
Surat maryam mencerminkan keindahan orang yang percaya akan kekuasaan Allah SWT. Meskipun banyak cobaan dan kesulitan yang dihadapi manusia, Allah SWT selalu memahami dan memberikan rahmat-Nya untuk dapat dipegang teguh melalui iman mereka.
ADVERTISEMENT
“Yaitu surga 'Adn yang telah dijanjikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah kepada hamba-hamba-Nya, sekalipun (surga itu) tidak nampak. Sesungguhnya janji Allah itu pasti akan ditepati. Mereka tidak mendengar perkataan yang tak berguna di dalam surga, kecuali ucapan salam. Bagi mereka rezekinya di surga itu tiap-tiap pagi dan petang.” (Q.S. Maryam: 61-62)
(HDP)