news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Kapan Gerhana Bulan Terjadi di 2025? Ini Tanggal dan Jamnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
12 Maret 2025 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gerhana bulan. Foto: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gerhana bulan. Foto: Pexels.
ADVERTISEMENT
Gerhana bulan adalah fenomena astronomi yang terjadi maksimal tiga kali dalam setahun. Mengingat tahun ini belum pernah terjadi, masyarakat pun menanyakan kapan gerhana bulan terjadi 2025.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, gerhana bulan terjadi hanya pada saat fase bulan purnama, yaitu ketika Matahari sepenuhnya menerangi permukaan bulan. Namun, bulan purnama tidak selalu mengalami gerhana karena orbit bulan berada pada bidang yang sedikit berbeda dari garis antara Bumi dan Matahari.
Gerhana bulan baru terjadi ketika bidang orbit bulan sejajar dengan posisi Bumi dan Matahari. Dalam kondisi ini, Bumi berada di antara Matahari dan bulan, dan ketika dilihat dari Bumi, cahaya Matahari seolah menyinari bulan.

Jadwal Gerhana Bulan di 2025

Ilustrasi gerhana bulan. Foto: Pexels.
Mengutip laman Forbes, gerhana bulan total akan terjadi pada Jumat, 14 Maret 2025. Saat gerhana bulan total mencapai puncaknya, bulan akan tampak berwarna merah. Itu terjadi karena cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek, seperti ungu, biru, dan hijau, mengalami hamburan di atmosfer.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang, seperti merah, jingga, dan kuning, tetap dapat mencapai titik pengamat. Jika terdapat partikel seperti debu vulkanik di atmosfer, bulan bisa terlihat dengan warna kecoklatan.
Selama fenomena astronomi ini berlangsung, bulan akan berada dalam bayangan Bumi selama 65 menit, lalu berubah warna menjadi merah gelap. Peristiwa ini dikenal sebagai "blood moon".
Bulan yang mengalami perubahan warna dari putih terang menjadi merah atau kecoklatan ini membuatnya menjadi pemandangan langit yang menarik untuk disaksikan.
Gerhana bulan dapat disaksikan di belahan Bumi bagian barat, meliputi Amerika Utara, Amerika Selatan, sebagian wilayah Eropa, dan Afrika. Kota-kota seperti Los Angeles, Meksiko, Spanyol, Portugal, dan Mesir akan menjadi lokasi terbaik untuk melihat fenomena ini.
ADVERTISEMENT

Apakah Gerhana Bulan dapat Disaksikan dari Indonesia?

Ilustrasi gerhana bulan. Foto: Pexels.
Fenomena gerhana bulan total menjadi salah satu peristiwa yang dinantikan, terutama bagi para penggemar astronomi. Sayangnya, fenomena ini tidak dapat disaksikan masyarakat di Indonesia.
Mengutip laman Time and Date, hanya sekitar 13% populasi dunia yang berada di jalur gerhana ini, dengan syarat langit harus dalam kondisi cerah agar dapat melihatnya dengan jelas.
Di Indonesia, gerhana bulan total akan berlangsung pada siang hari, tepatnya pada 14 Maret 2025 pukul 10.57 WIB hingga 17.00 WIB, dengan puncaknya terjadi pada pukul 13.58 WIB. Karena fenomena berlangsung pada siang hari, maka fenomena ini tidak dapat disaksikan dengan jelas oleh masyarakat di Indonesia.
Namun, masyarakat yang berada di wilayah timur Indonesia masih berkesempatan melihat gerhana bulan penumbra yang akan berlangsung dari pukul 17.50 WIT hingga 19.00 WIT.
ADVERTISEMENT
Meskipun gerhana bulan total ini tidak bisa disaksikan langsung dari Indonesia, dampaknya tetap bisa dirasakan di beberapa wilayah. Beberapa efek yang mungkin terjadi akibat fenomena ini antara lain pasang maksimum air laut, peningkatan risiko banjir rob di daerah pesisir, serta potensi cuaca buruk.
Masyarakat Indonesia harus sedikit bersabar untuk dapat menyasikan kembali fenomena gerhana bulan total. Fenomena alam ini diperkirakan akan kembali terjadi pada 7 September 2025.
(DR)