Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kapan Jurnal Penyesuaian Dibuat? Ini Jawaban dan Tips Menyusunnya
10 Oktober 2024 14:03 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Salah satu cara untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang disajikan mencerminkan situasi sebenarnya dari perusahaan adalah dengan membuat jurnal penyesuaian. Jadi, mengetahui kapan jurnal penyesuaian dibuat bagi seorang akuntan merupakan hal penting.
ADVERTISEMENT
Jurnal penyesuaian adalah catatan akuntansi yang digunakan untuk menyesuaikan akun-akun dalam buku besar perusahaan. Tujuan pembuatan jurnal penyesuaian yaitu untuk melihat kondisi keuangan aktual pada akhir periode akuntansi.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam kapan jurnal penyesuaian dibuat, apa saja akun yang perlu disesuaikan di jurnal penyesuaian, hingga tips menyusunnya.
Pentingnya Menyusun Jurnal Penyesuaian
Dikutip dari Modul Buku Ajar: Financial Management for Hospitality yang disusun oleh Lexi Pranata, dkk., jurnal penyesuaian dibuat karena beberapa transaksi yang terjadi belum tercatat. Dokumen ini juga umumnya dibuat ketika ada transaksi yang telah dicatat namun perlu disesuaikan agar sesuai dengan prinsip akuntansi.
Jurnal penyesuaian memainkan peran penting dalam proses penyusunan laporan keuangan yang akurat. Tanpa penyesuaian, laporan keuangan mungkin tidak mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
Misalnya, pendapatan atau beban yang belum dicatat dapat menyebabkan overestimasi atau underestimasi laba perusahaan. Akibatnya, laporan keuangan yang dibuat dapat memberikan gambaran yang salah tentang kesehatan keuangan perusahaan.
Selain itu, jurnal penyesuaian diperlukan untuk mematuhi prinsip akurasi dan waktu dalam akuntansi, yaitu prinsip pengakuan pendapatan dan prinsip pencocokan.
Kedua prinsip ini mengharuskan pendapatan dan beban diakui pada periode akuntansi yang tepat. Lalu, kapan jurnal penyesuaian dibuat? Simak penjelasan di bawah ini.
Kapan Jurnal Penyesuaian Dibuat?
Dikutip dari buku Akuntansi Dasar untuk Perusahaan Dagang dan Perusahaan Jasa karya Yohani dan Rini Hidayah, jurnal penyesuaian umumnya dibuat pada akhir periode baik bulanan, triwulanan, atau tahunan. Jadwal tersebut juga tergantung pada kebijakan perusahaan.
ADVERTISEMENT
Namun, jurnal penyesuaian juga bisa dibuat tepat sebelum perusahaan menyiapkan laporan keuangan. Dengan melakukan penyesuaian, perusahaan dapat memastikan bahwa saldo akun dalam buku besar telah benar dan sesuai dengan kondisi yang terjadi.
Akuntan juga perlu membuat jurnal penyesuaian setelah melakukan audit internal atau pemeriksaan transaksi di akhir periode akuntansi. Pemeriksaan dilakukan untuk memverifikasi apakah semua transaksi telah dicatat dengan benar dan sesuai dengan prinsip akuntansi.
Jika ditemukan transaksi yang belum tercatat atau perlu disesuaikan, maka jurnal penyesuaian akan dibuat. Hal ini penting terutama bagi perusahaan yang memiliki banyak transaksi, di mana pendapatan atau beban mungkin tidak langsung tercatat pada saat terjadinya transaksi.
ADVERTISEMENT
Jenis-jenis Akun Transaksi yang Perlu Disesuaikan
Masih dari sumber yang sama, ada beberapa jenis akun transaksi yang perlu disesuaikan di jurnal penyesuaian. Antara lain, yaitu:
1. Pendapatan yang Diterima di Muka
Jika sebuah perusahaan telah menerima pembayaran untuk produk atau jasa yang belum diberikan, pendapatan ini harus diakui sebagai pendapatan yang masih ditangguhkan sampai produk atau jasa tersebut disampaikan.
Akun pendapatan diterima di muka adaah akun pendapatan yang diterima oleh perusahaan sebelum melakukan kewajiban atau melakukan transaksi pertukaran barang dan jasa.
Contohnya pendapatan langganan iklan atau majalah, penerimaan uang muka atau down payment untuk produk atau layanan yang akan diberikan di masa datang.
2. Beban yang Dibayar di Muka
Beban seperti sewa atau asuransi yang dibayar di muka harus diakui sebagai aset terlebih dahulu, lalu diakui sebagai beban secara bertahap seiring waktu. Penyesuaian ini perlu dilakukan untuk menghitung biaya yang terpakai dalam suatu periode.
ADVERTISEMENT
Sehingga perusahaan dapat mengetahui sisa manfaat yang belum digunakan sampai periode akuntansi berikutnya. Contohnya pembayaran sewa, iuran asuransi, uang muka pajak, dan pembayaran di muka lainnya.
3. Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang telah diperoleh namun belum dicatat juga harus diakui melalui jurnal penyesuaian.
4. Beban yang Masih Harus Dibayar
Biaya yang telah terjadi namun belum dicatat juga perlu diakui agar laporan keuangan mencerminkan beban yang sesungguhnya.
5. Penyusutan Aktiva Tetap
Penyusutan aktiva tetap digunakan untuk menghitung nilai penyusutan aktiva aset perusahaan yang dapat rusak dan tidak bisa dipakai di masa depan. Contohnya, mesin, alat, kendaran dan sebagainya.
Penyusutan aktiva tetap pada jurnal penyesuaian ditulis dengan menyusun beban penyusutan di kolom debit dan akumulasi penyusutan di kolom kredit.
6. Kerugian Piutang
Kerugian piutang terjadi apabila terdapat piutang yang tidak dapat ditagih dari pelanggan. Cara pencatatannya pada jurnal penyesuaian adalah dengan menuliskan kerugian piutang pada kolom debit dan cadangan kerugian piutang pada kolom kredit.
ADVERTISEMENT
7. Biaya Pemakaian Perlengkapan
Akun perlengkapan harus disesuaikan di jurnal penyesuaian apabila terdapat perbedaan jumlah perlengkapan di awal dan akhir periode berjalan akibat adanya pemakaian. Contohnya, bahan baku makanan, alat tulis dan kantor, perlengkapan kamar, dan sebagainya.
Tips Menyusun Jurnal Penyesuaian
Agar proses penyusunan jurnal penyesuaian berjalan lancar dan akurat, berikut beberapa tips yang bisa diikuti:
1. Pahami Jenis Transaksi yang Perlu Disesuaikan
Sebelum menyusun jurnal penyesuaian, pastikan untuk memahami jenis-jenis transaksi yang memerlukan penyesuaian. Memahami jenis-jenis transaksi ini dapat membantu mengidentifikasi akun yang perlu disesuaikan dan memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan keadaan keuangan sebenarnya.
2. Lakukan Pemeriksaan Akun di Akhir Periode Akuntansi
Pada akhir periode akuntansi, sebelum mulai menyusun jurnal penyesuaian, lakukan pemeriksaan terhadap saldo akun yang ada di buku besar.
Periksa apakah semua transaksi telah tercatat dengan benar, terutama untuk akun-akun yang sering memerlukan penyesuaian seperti Piutang Usaha, Utang, Pendapatan Diterima di Muka, dan Beban Dibayar di Muka.
ADVERTISEMENT
3. Gunakan Prinsip Pencocokan
Menyadur buku Akuntansi Dasar 1 dan 2 karya Hery, salah satu prinsip dasar dalam menyusun jurnal penyesuaian adalah prinsip pencocokan. Prinsip ini mengharuskan pendapatan dan beban dicatat pada periode yang sama ketika pendapatan diperoleh dan beban terjadi.
4. Pastikan Semua Transaksi Non-Kas Tercatat
Transaksi non-kas, seperti depresiasi, amortisasi, dan beban akrual, sering kali terlewatkan dalam pencatatan harian. Pada akhir periode, pastikan bahwa semua transaksi ini tercatat melalui jurnal penyesuaian.
5. Gunakan Informasi yang Akurat dan Terpercaya
Dalam menyusun jurnal penyesuaian, pastikan bahwa semua informasi yang digunakan akurat dan up-to-date. Hal ini sangat penting untuk memastikan penyesuaian yang dibuat mencerminkan transaksi yang benar.
6. Catat Jurnal Penyesuaian Secara Manual atau Otomatis
Jurnal penyesuaian dapat disusun secara manual atau otomatis. Jika perusahaan menggunakan software akuntansi, sebagian besar software memiliki fitur untuk membuat jurnal penyesuaian secara otomatis di akhir periode akuntansi.
ADVERTISEMENT
7. Lakukan Review Akhir Setelah Menyusun Jurnal Penyesuaian
Setelah menyusun semua jurnal penyesuaian, lakukan review akhir terhadap seluruh transaksi yang telah disesuaikan. Ini penting untuk memastikan bahwa tidak ada akun yang terlewat dan bahwa setiap penyesuaian sudah dilakukan dengan benar.
8. Gunakan Laporan Uji Coba untuk Verifikasi
Setelah jurnal penyesuaian selesai dibuat, selalu gunakan neraca saldo setelah penyesuaian untuk memverifikasi apakah saldo akun-akun yang ada sudah seimbang.
Neraca saldo ini akan membantu akuntan untuk memeriksa apakah setiap transaksi dan penyesuaian telah dicatat dengan benar.
Jika ada ketidakseimbangan, periksa kembali jurnal penyesuaian yang telah dibuat dan cari kesalahan dalam pencatatan atau perhitungan.
(IPT)