Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kapan Kunang-Kunang Mencari Makan? Ini Faktanya Menurut Para Ilmuwan
19 Agustus 2024 10:08 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan mengelompokkan kunang-kunang sebagai hewan yang nokturnal. Artinya, serangga yang bisa mengeluarkan cahaya dari tubuhnya ini, lebih banyak menghabiskan waktu di malam hari.
Mereka biasa hidup di pedalaman hutan hujan tropis atau desa-desa terpencil yang tidak terpapar polusi. Untuk mengetahui kapan waktu makan kunang-kunang, simaklah pembahasannya berikut ini.
Kapan Kunang-Kunang Mencari Makan?
Seperti disebutkan sebelumnya, kunang-kunang merupakan hewan nokturnal. Wahyu Annisha dalam buku Mengenal Aneka Flora & Fauna Indonesia menjelaskan bahwa hewan nokturnal adalah hewan yang mencari makan pada malam hari dan beristirahat di siang hari.
Hewan nokturnal memiliki kemampuan adaptasi yang unik. Beberapa di antaranya sudah dibekali dengan senjata khusus yang mampu memudahkan mereka untuk mencari makan di kegelapan.
ADVERTISEMENT
Sebagai hewan nokturnal, kunang-kunang punya senjata ketika memburu mangsanya. Mereka mempunyai zat lucibufagins yang beracun untuk melumpuhkan serangan lawan atau hewan buruan.
Kunang-kunang juga mampu mengeluarkan cahaya dari tubuhnya. Cahaya yang dihasilkan dari reaksi kimia luciferin tersebut dipilih sebagai mekanisme perlindungan diri dari ancaman predator.
Di siang hari, kunang-kunang akan menyerap gelombang elektromagnetik dan sinar ultraviolet di sekitarnya. Energi tersebut kemudian diubah menjadi cahaya melalui reaksi kimia luciferin, oksigen, kalsium, dan adenosin trifosfat (ATP).
Fakta-Fakta Kunang-kunang
Berikut beberapa fakta menarik tentang kunang-kunang yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Punya Pola Cahaya yang Berbeda-beda
Kunang-kunang betina mempunyai cahaya yang lebih terang dibandingkan pejantan. Cahaya tersebut biasanya digunakan untuk menarik perhatian pejantan di musim kawin.
ADVERTISEMENT
2. Memangsa Pejantan
Para ilmuwan menemukan fakta bahwa kunang-kunang betina dari spesies Photuris yang hidup di Amerika Utara ternyata memangsa pejantan. Mereka akan memikat pejantan dengan memancarkan pola kilatan yang indah. Ketika pejantan mendekat, mereka akan menyerang dan menyantapnya sampai habis.
Dikutip dari Adirondack Council, tindakan kanibalisme ini dilakukan kunang-kunang betina untuk mendapatkan lucibufagins bagi telurnya. Lucibufagins merupakan senjata utama kunang-kunang yang mengandung racun mematikan bagi beberapa hewan.
Saat terancam, kunang-kunang akan melukai dirinya, kemudian mengeluarkan darah yang mengandung lucibufagins tersebut. Tindakan ini dilakukan semata-mata untuk melumpuhkan serangan predator.
3. Indikator Kesehatan Lingkungan
Keberadaan kunang-kunang bisa menjadi indikator kesehatan lingkungan di suatu daerah. Pasalnya, hewan ini hanya bisa hidup di wilayah yang bersih dan minim polusi, seperti rawa-rawa, hutan, desa, dan padang rumput.
ADVERTISEMENT
4. Usia yang Singkat
Seperti kebanyakan serangga lain, kunang-kunang juga mempunyai usia yang relatif singkat. Rata-rata usia hidup kunang-kunang dewasa hanya berkisar antara 60-120 hari.
Selain ancaman predator, faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi kehidupan kunang-kunang. Banyak peneliti yang menyebutkan bahwa hewan ini memerlukan air yang bersih untuk sekadar mencari makanan dan berkembang biak.
(GLW)