Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kapan Lagu Indonesia Raya Pertama Kali Diperdengarkan? Ini Kisah Selengkapnya
14 Juni 2022 14:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Tematik Tema 2: Persatuan dalam Perbedaan untuk kelas 6 SD/MI (2021), lagu Indonesia Raya pertama kali diperdengarkan pada malam penutupan acara Kongres Pemuda II di Jakarta pada 28 Oktober 1928.
Gemuruh tepuk tangan langsung memenuhi ruangan setelah W.R. Soepratman membawakan lagu Indonesia Raya. Sejak saat itu pula Indonesia Raya diterima dan ditetapkan menjadi lagu kebangsaan Indonesia.
Mulai diperdengarkannya lagu Indonesia Raya di sebagian besar pelosok Nusantara membuat Belanda merasa terancam. Pada 1930, lagu Indonesia Raya dilarang dinyanyikan di depan umum karena dianggap mengganggu keamanan dan ketertiban.
Belanda khawatir lagu Indonesia Raya dapat memicu pemberontakan atau semangat kemerdekaan bangsa Indonesia. Setelah Belanda pergi, larangan menyanyikan lagu Indonesia Raya juga diberlakukan pada masa pendudukan Jepang.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada 1944, dibentuk Panitia Lagu Kebangsaan Indonesia yang diketuai Soekarno dan beranggotakan Ki Hajar Dewantara, Sudibyo, Kusbini, Achiar, Darmawidjaja, Mohammad Yamin, K.H. Mansyur, Sastromulyono, Sanusi Pane, Utoyo, A. Subarjo, dan Cornel Simanjuntak. Mereka menyempurnakan lirik lagu Indonesia Raya yang masih dipakai hingga saat ini.
Lirik Lagu Indonesia Raya Stanza I, II, dan III
Ada tiga versi lagu Indonesia Raya, yakni stanza I, stanza II, dan stanza III. Perbedaan lagu Indonesia Raya setiap stanza terletak pada liriknya. Berikut lirik lagu Indonesia Raya stanza I, II, dan III yang dikutip dari laman Kemendikbud.
1. Stanza I
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
ADVERTISEMENT
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg’riku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.
Reff:
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg’riku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
2. Stanza II
Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Di sanalah aku berdiri,
Untuk s’lama-lamanya.
Indonesia, tanah pusaka,
P’saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.
Suburlah tanahnya,
Suburlah jiwanya,
Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.
Reff:
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg’riku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
3. Stanza III
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Di sanalah aku berdiri,
N’jaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
ADVERTISEMENT
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.
S’lamatlah rakyatnya,
S’lamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Neg’rinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.
*Reff:
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg’riku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
*)diulang 2x
(DND)