Kapan Tumpek Landep 2025 Dirayakan? Cek Tanggalnya di Sini!

Masyarakat Hindu Bali memiliki beragam jenis hari raya dan perayaan. Foto: Pexels.com

Tumpek Landep adalah salah satu hari raya yang dirayakan umat Hindu Bali. Perayaan ini jatuh setiap 210 hari sekali berdasarkan kalender Bali, tepatnya pada Saniscara Kliwon Wuku Landep.

Tumpek Landep dikenal sebagai momen penyucian benda-benda tajam, seperti keris, senjata, hingga kendaraan, sebagai simbol ketajaman pikiran dan kecerdasan. Selain itu, perayaan ini juga menjadi pengingat agar ilmu dan wawasan yang dimiliki dapat digunakan dengan bijak dalam kehidupan sehari-hari.

Karena mengikuti siklus kalender Bali, tanggal perayaan Tumpek Landep dalam kalender Masehi selalu berubah setiap tahunnya. Lantas, kapan Tumpek Landep 2025 akan dirayakan? Berikut informasinya.

Kapan Tumpek Landep 2025 Dirayakan?

Penting bagi umat Hindu Bali mengetahui kapan Tumpek Landap 2025 dirayakan. Foto: Dinas Pemkot Denpasar

Mengutip informasi dari Kalender Bali Digital (KBD) Kemenkumham RI, Tumpek Landep pada tahun 2025 akan jatuh pada 22 Februari 2025.

Pada hari ini, masyarakat Hindu Bali akan melaksanakan berbagai upacara keagamaan sebagai bentuk penghormatan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, khususnya dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Siwa Pasupati, yang melambangkan kecerdasan dan ketajaman pikiran.

Tak hanya itu, perayaan Tumpek Landep juga menjadi momen untuk menyucikan benda-benda tajam serta alat-alat yang memiliki nilai penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti keris, senjata, hingga kendaraan.

Selain Tumpek Landep, ada berbagai ritual dan perayaan lainnya yang akan digelar pada bulan Februari 2025. Berikut jadwal lengkapnya:

Baca Juga: Cara Mengikuti Tradisi Nyepi di Bali beserta Sejarahnya

Makna Tradisi Perayaan Tumpek Landep

Tumpek Landep adalah hari suci dalam ajaran Hindu Bali yang dirayakan sebagai wujud syukur atas anugerah kecerdasan dan ketajaman berpikir, Foto: Pexels.com

Sebagaimana yang dijelaskan, Tumpek Landep adalah hari suci dalam ajaran Hindu Bali yang dirayakan sebagai wujud syukur atas anugerah kecerdasan dan ketajaman berpikir yang diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Siwa Pasupati.

Dalam buku Ensiklopedi Upakara: Edisi Lengkap yang ditulis oleh I Nyoman Jati dan Ni Komang Sutriyanti, perayaan ini awalnya lebih berfokus pada penyucian benda-benda pusaka seperti keris, tombak, pedang, dan senjata lainnya yang melambangkan ketajaman dan kekuatan.

Seiring waktu, makna Tumpek Landep semakin luas. Tidak hanya benda pusaka, masyarakat kini juga menyucikan berbagai alat berbahan logam dan besi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Mobil, motor, perahu, pisau, hingga alat-alat elektronik seperti komputer dan televisi kini sudah menjadi bagian dari ritual ini. Penyucian dilakukan sebagai bentuk doa agar benda-benda tersebut dapat membawa manfaat dan digunakan dengan bijak.

Selain sebagai tradisi penyucian, Tumpek Landep juga menjadi pengingat untuk selalu mengasah kecerdasan dan kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan.

Makna dari perayaan ini bukan hanya soal harta benda, tetapi juga tentang bagaimana manusia memanfaatkan ilmu dan teknologi dengan cara yang baik dan bertanggung jawab.

(SAI)