news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kapan Waktu Dilarang Berhubungan Saat Hamil? Ini Penjelasannya dalam Ilmu Medis

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
20 November 2022 11:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berhubungan seksual. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berhubungan seksual. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hubungan seksual merupakan salah satu faktor terpenting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan hubungan fisik, melainkan juga melibatkan perasaan cinta dan kasih sayang.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Merajut Asa dalam Cinta karya Cahyadi Takariawan (2021), kehidupan seks yang sehat dapat memupuk rasa cinta antara suami dan istri. Agar memberikan rasa aman dan nyaman, hubungan seksual hendaknya dilakukan pada momen yang tepat.
Hamil tidak menjadi penghalang dalam pemenuhan kebutuhan akan hubungan seksual. Dengan memperhatikan kondisi dan posisi yang tepat, Anda bisa melakukan hubungan seksual tanpa rasa takut.
Meski begitu, beberapa orang beranggapan bahwa berhubungan seksual saat hamil berisiko menyebabkan keguguran. Kapan waktu dilarang berhubungan saat hamil? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut.

Waktu Dilarang Berhubungan Saat Hamil

Para praktisi mengatakan bahwa waktu dilarang berhubungan saat hamil adalah ketika usia kehamilan masih muda. Jika ibu hamil mengalami pendarahan, sebaiknya ditunda terlebih dahulu karena berisiko mengalami keguguran.
Ilustrasi berhubungan seks. Foto: Getty Images
Pada usia kehamilan 34-36 minggu pun sebaiknya ibu hamil tidak berhubungan seks terlebih dahulu. Menurut pada ahli, kondisi ini dapat menyebabkan persalinan dini sehingga berisiko bayi lahir secara prematur.
ADVERTISEMENT
Namun selain kondisi tersebut, ibu hamil dapat melakukan hubungan seksual tanpa khawatir lagi. Karena kegiatan tersebut tidak berbahaya bagi janin.
Mengutip buku Panduan Super Lengkap Hamil Sehat karya dr. Suwignyo (2010), janin sejatinya berada di dalam rahim dan dilindungi oleh cairan ketuban serta otot perut. Sehingga, janin akan terlindungi dari goncangan dan himpitan.
Kemudian, janin juga akan terlindung dari kuman atau infeksi karena terdapat lendir dari mulut rahim. Selama hubungan seksual dilakukan dengan lembut dan aman, maka hal ini tidak akan membahayakan kesehatan janin.

Mitos Seputar Kehamilan

Di Indonesia, mitos seputar kehamilan sering dipercaya oleh sebagian masyarakat. Salah satunya mengatakan bahwa melakukan hubungan seksual saat hamil dapat membuat bayi menjadi subur.
ADVERTISEMENT
Ternyata, mitos tersebut tidaklah benar. Sebab, kesuburan dan kesehatan bayi dipengaruhi oleh kualitas spermatozoa yang berhasil membuahi sel telur dan kualitas makanan yang dikonsumsi ibu.
Ilustrasi berhubungan seks atau bercinta. Foto: Shutterstock
Kemudian, sebagian orang juga menganggap bahwa berhubungan saat hamil dapat mengganggu pertumbuhan bayi. Mitos ini dibantah oleh para ahli dan dokter kandungan.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa kondisi kehamilan juga harus tetap terjaga. Hubungan seks yang wajar dan tidak ekstrem tidak akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin. Agar aman dan nyaman, Anda bisa membicarakan posisi terbaik dalam berhubungan seks dengan pasangan.
Sebagaimana diketahui, posisi hubungan seks sewaktu hamil banyak macamnya, seperti posisi duduk, posisi menyamping, posisi wanita di atas, dan posisi lainnya. Hal terpenting adalah sama-sama nyaman.
ADVERTISEMENT
Perlu diingat, ketika berhubungan seks, jangan sampai suami meletakkan berat badannya di bagian perut Anda. Ini dapat membahayakan karena bayi akan terhimpit dan tertekan.
(MSD)