Kata-kata Bijak RA Kartini yang Penuh Motivasi dan Inspirasi bagi Kaum Perempuan

Kartini. Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan

Persamaan hak laki-laki dan perempuan dalam bekerja serta mengenyam pendidikan merupakan buah dari perjuangan RA Kartini. Beliau telah mendedikasikan hidupnya untuk melawan diskriminasi yang menindas golongan wanita pribumi pada masanya.

Awalnya, kaum perempuan hanya diperbolehkan berdiam diri di rumah dan menunggu untuk dipingit. Mereka tidak diizinkan menempuh pendidikan seperti kaum laki-laki. Namun, pandangan ini berhasil diubah oleh Raden Adjeng Kartini.

Beliau terus memperjuangkan emansipasi wanita melalui gagasannya yang cerdas. Kartini juga mendirikan sekolah wanita di kabupaten Rembang untuk memajukan pemikiran wanita pribumi.

Perjuangan kartini berhasil mewujudkan kesetaraan gender di Tanah Air. Jasa besar yang dilakukannya diapresiasi Presiden Soekarno dengan penetapan tanggal 21 April sebagai Hari Kartini.

Guna meneladani sosok dan pemikiran cerdas beliau, simak kata-kata bijak RA Kartini yang memuat motivasi dan inspirasi untuk kaum perempuan di Tanah Air.

Ilustrasi R.A. Kartini. Foto: Shutter Stock

Kata-kata Bijak RA Kartini

Berikut kata-kata bijak RA Kartini yang dikutip dari buku 2000 Kata Mutiara dari 200 Tokoh Dunia karya Budi Santoso (2020) serta Tesis Female Agency dan Upaya Rekonstruksi Pendidikan Islam: Telaah dan Kontekstualisasi Pemikiran RA Kartini karya Nur Fajriyah (2017):

"Pendidikan yang bukan semata-mata didasarkan atas kecerdasan otak, melainkan yang sungguh-sungguh memperhatikan pembentukan akhlak pula."

"Terkadang kesulitan harus Anda rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan sempurna datang kepada Anda."

"Jangan pernah menyerah jika Anda ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena Anda selangkah lagi untuk menang."

"Pendidikan harus memperhatikan perkembangan akhlaknya. Tanpa budi pekerti, pengajaran yang terbaik pun tidak akan menghasilkan sesuatu sangat diharapkan."

"Saya berharap dengan pendidikan dapat membantu pembentukan watak, dan yang paling utama adalah cita-cita. Cita-cita ini wajib dikembangkan oleh pendidikan, terus-menerus, tak henti-hentinya.”

"Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi di dalam dunia nenek moyangnya."

"Jangan mengeluhkan hal-hal buruk yang datang dalam hidup Anda. Tuhan tidak pernah memberinya, Andalah yang membiarkannya datang."

"Banyak hal yang bisa menjatuhkan Anda. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar menjatuhkan Anda adalah sikap Anda sendiri."

"Saat membicarakan orang lain, Anda boleh saja menambahkan bumbu, tapi pastikan bumbu yang baik."

"Kami tiada mencari pelipur hati pada manusia. Kami berpegang teguh pada tangan-Nya. Maka hari gelap-gulita pun menjadi terang, dan angin ribut pun menjadi sepoi-sepoi."

(GTT)