Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kearifan Lokal: Pengertian, Ciri, Bentuk, dan Contohnya
26 Maret 2021 10:00 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip Sosiologi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 tulisan Puji Raharjo (2020: 4), Sibarani mendefinisikan kearifan lokal sebagai bentuk pengetahuan yang berasal dari nilai luhur budaya setempat untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat.
Selaras dengan Sibarani, Apriyanto menyebut bahwa kearifan lokal adalah berbagai nilai yang diciptakan, dikembangkan, dan dipertahankan oleh masyarakat untuk menjadi pedoman hidup mereka.
Lalu, apa saja ciri-ciri dan bentuk kearifan lokal? Dan apa saja contohnya di Indonesia? Simak penjelasannya berikut ini:
Ciri-Ciri Kearifan Lokal
Bentuk Kearifan Lokal
Secara umum kearifan lokal dikategorikan dalam dua aspek, yaitu yang dapat dikenali dengan mudah atau tampak dengan indera dan kearifan lokal yang tidak berwujud.
ADVERTISEMENT
Kearifan Lokal yang Berwujud Nyata (Tangible)
1. Tekstual: berupa sistem nilai, tata cara, dan ketentuan khusus yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Beberapa contohnya adalah primbon dan prasi.
2. Bangunan/Arsitektur: Setiap rumah adat di Indonesia memiliki keunikan masing-masing yang mencerminkan budaya mereka, termasuk bagaimana cara mereka beradaptasi dengan lingkungan. Salah satu contohnya adalah rumah gadang dari Sumatera Barat. Rumah yang berbentuk panggung sengaja dibuat sebagai proteksi terhadap gangguan.
3. Benda Cagar Budaya/Karya Seni: Benda cagar budaya ini bisa berupa patung, senjata, alat musik, dan tekstil. Contohnya adalah batik, kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi. Tidak hanya itu, setiap motif batik juga memiliki makna tersendiri.
Kearifan Lokal yang Tidak Berwujud (Intangible)
Kearifan lokal yang tidak berwujud berupa petuah yang berisi nilai-nilai tradisional. Kearifan ini disampaikan secara verbal dan diwariskan secara turun temurun.
ADVERTISEMENT
Contoh Kearifan Lokal di Indonesia
Nenek moyang bangsa Indonesia telah mengalami serangkaian proses belajar. Melalui proses tersebut, mereka menghimpun berbagai pengetahuan, salah satunya mengenai bagaimana cara memperlakukan alam sekitar dengan baik.
Mengutip buku Modul Pelatihan Guru Sosiologi SMA tulisan Lilik Tahmidaten (2016), terdapat beberapa kearifan lokal Nusantara yang terkait dengan pemanfaatan alam, di antaranya yaitu:
Masyarakat Baduy memiliki kearifan lingkungan dalam bentuk pikukuh (ketentuan adat pokok) yang mengajarkan gunung teu meunang dilebur, lebak teu meunang dirusak (gunung tidak boleh dihancurkan, sumber air tidak boleh dirusak).
Masyarakat Papua memiliki kepercayaan te aro neweak lako yang bermakna “alam adalah aku”. Tanah dianggap sebagai bagian hidup manusia sehingga sumber daya alam harus dimanfaatkan secara hati-hati.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan, Kampung Dukuh, Jawa Barat mengenal mitos dan tabu tertentu sehingga pemanfaatan hutan harus dilakukan secara hati-hati. Eksploitasi tidak diperbolehan kecuali atas ijin sesepuh adat.
(ERA)